Aliansi Syiah Irak yang mencakup kelompok ulama radikal Moqtada al-Sadr memutuskan untuk mendukung PM Nouri al-Maliki.
Para pejabat Irak hari Jumat mengumumkan bahwa Aliansi Nasional memilih Maliki sebagai calon, langkah yang dapat mengakhiri kemacetan politik selama tujuh bulan yang mencegah terbentuknya pemerintah baru.
Aliansi Iraqiya yang dipimpin mantan PM Ayad Allawi memperoleh kursi terbanyak dalam pemilihan legislatif bulan Maret lalu, hanya dua kursi lebih banyak daripada yang diperoleh koalisi pimpinan PM Maliki. Namun, kedua aliansi sama-sama tidak berhasil mengumpulkan 163 kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintah.
Hari Rabu panglima tertinggi Amerika di Irak mengatakan, kemacetan politik yang berlarut-larut membuat kaum militan kian berani menyerang. Brigjen Ralph Baker mengatakan, serangan-serangan itu mungkin bertujuan mendiskreditkan pernyataan Maliki bahwa pemerintah dapat melindungi rakyat dari serangan pemberontak.