Orang-orang dengan masalah kognitif, termasuk kehilangan memori akibat penyakit Alzheimer, suatu saat dapat memperbaiki ingatannya dengan aliran listrik.
Para peneliti menggunakan prosedur non-invasif yang disebut Transcranial Magnetic Stimulation untuk mendorong wilayah otak yang terlibat dalam pembentukan memori.
Disebut TMS, teknik tersebut menggunakan aliran listrik ringan melalui tengkorak untuk memperkuat komunikasi di antara sel-sel otak yang terlibat dalam memori. Hal ini dapat mengarah pada perawatan-perawatan baru untuk kerusakan memori yang disebabkan oleh trauma, penyakit atau penuaan. Terapi-terapi yang ada saat ini, seperti operasi dan obat, belum terbukti efektif.
Syaraf-syaraf yang ditargetkan oleh Transcranial Magnetic Stimulation adalah bagian dari jalur menuju hippocampus, bagian dalam otak yang terlibat dalam pembentukan memori.
Ilmuwan ahli syaraf Joel Voss dari fakultas kedokteran Feinberg di Northwestern University di negara bagian Illinois mengatakan bahwa stimulasi tersebut tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak invasif.
Voss menulis dalam jurnal Science bahwa timnya menemukan bahwa para responden yang diteliti mendapati memori mereka membaik setelah TMS, dan tes MRI menunjukkan bahwa syaraf-syaraf memori mereka menjadi lebih sinkron dengan satu sama lain dan hippocampus.