Amazon berharap meningkatkan gairah pembelinya pada barang-barang buatan tangan, menjelang musim liburan akhir tahun.
Langkah itu menantang penjualan situs produk kerajinan Etsy. Pada waktu peluncuran, kedua situs itu punya dasar penjualan berbeda, juga ketentuan komisi dan sistem pembuatan produknya.
Amazon mulai menawarkan undangan untuk bergabung dengan situs penjualan barang-barang buatan tangan itu pada bulan Mei, membuka akses ke pelanggannya sebanyak 285 juta itu.
Toko eceran online yang berpusat di Seattle itu mengatakan, situs yang akan menjual barang mulai dari manset dari kulit kacang walnut buatan Australia seharga 30 dolar, sampai quilts atau selimut kain perca dari Wisconsin seharga 325 dolar, diilhami para pelanggan dan orang-orang yang mencari barang-barang kerajinan.
“Situs kami dikunjungi ribuan orang tiap hari, yang mencari barang-barang kerajinan atau buatan tangan,” kata Peter Faricy, wakil Direktur untuk Amazon Marketplace.
Itu berarti tantangan langsung bagi Etsy Inc., yang memulai bisnisnya sepuluh tahun lalu sebagai pasar untuk barang-barang buatan tangan dan mulai menjual saham pada bulan April. Tetapi keduanya sedikit berbeda dalam hal ukuran dan lingkupnya.
Pada peluncurannya, Amazon Handmade akan mengikutkan sekitar 5.000 penjual dari 50 negara bagian dan 60 negara yang menawarkan 80.000 jenis barang. Amazon memungut komisi 12 persen dari keseluruhan penjualan yang dilakukan oleh penjual di Amazon Handmade. Itu sudah termasuk pemrosesan pembayaran, ongkos kirim yang lebih murah dan akses ke pelayanan Amazon lainnya. Tidak dipungut biaya untuk mengiklankan barang dagangannya ataupun biaya bulanan untuk memulai bisnisnya.
Sebaliknya, toko online Etsy yang berpusat di New York memiliki satu setengah juta penjual dan 21.7 juta pembeli sampai tanggal 30 Juni lalu. Etsy mengambil komisi tiga setengah persen dari keseluruhan penjualan dan 20 sen untuk tiap barang yang diiklankan di situsnya.
Direktur Eksekutif Etsy, Chad Dickerson mengatakan, Etsy dimulai untuk membantu penjual memperluas pemasaran barangnya.
Mengenai persaingannya dengan Amazon, Dickerson mengatakan, sekitar separuh dari penjual Etsy sudah menjual barangnya lewat tempat-tempat lain, dan para penjual itu masih mengandalkan Etsy sebagai sumber pendapatan utama mereka.
“Kami yakin, Etsy merupakan sarana terbaik bagi wiraswastawan kreatif,'' katanya. “Etsy telah berpengalaman satu dasawarsa dalam memahami kebutuhan perajin dan penjualnya, serta mendukung mereka dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh pasar-pasar online lainnya”. [ps/ii]