Pemerintah Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi keuangan terhadap dua pejabat Eritrea dan empat orang Afrika Timur lain yang dituduh mendukung al-Shabab, kelompok militan Somalia.
Departemen Keuangan Amerika pada Kamis (5/7) menetapkan sanksi itu terhadap keenam orang tersebut berdasarkan dekrit presiden 2010 yang memungkinkan pemerintah Amerika membekukan properti individu yang mendukung konflik di Somalia.
Kedua warga Eritrea itu adalah Kol. Tewolde Negash, seorang perwira intelijen yang dikatakan menyalurkan uang kepada al-Shabab, dan Kol. Taeme Goitom, yang dituduh ikut membuat keputusan bagi kelompok dalam Hizbul Islam, sebuah milisi yang bergabung dengan al-Shabab tahun 2010.
Termasuk dalam daftar tersebut adalah warga Sudan, Suhayl Salim Abd-el-Rahman, yang dituduh memfasilitasi perjalanan dan bantuan keuangan bagi laskar asing yang berusaha memasuki Somalia. Selain itu adalah tiga warga Kenya -- Aboud Rogo Muhammad, Abubaker Shariff Ahmed dan Umar Awadh Omar - yang dituduh memberikan dukungan finansial atau logistik bagi al-Shabab.
Departemen Keuangan Amerika pada Kamis (5/7) menetapkan sanksi itu terhadap keenam orang tersebut berdasarkan dekrit presiden 2010 yang memungkinkan pemerintah Amerika membekukan properti individu yang mendukung konflik di Somalia.
Kedua warga Eritrea itu adalah Kol. Tewolde Negash, seorang perwira intelijen yang dikatakan menyalurkan uang kepada al-Shabab, dan Kol. Taeme Goitom, yang dituduh ikut membuat keputusan bagi kelompok dalam Hizbul Islam, sebuah milisi yang bergabung dengan al-Shabab tahun 2010.
Termasuk dalam daftar tersebut adalah warga Sudan, Suhayl Salim Abd-el-Rahman, yang dituduh memfasilitasi perjalanan dan bantuan keuangan bagi laskar asing yang berusaha memasuki Somalia. Selain itu adalah tiga warga Kenya -- Aboud Rogo Muhammad, Abubaker Shariff Ahmed dan Umar Awadh Omar - yang dituduh memberikan dukungan finansial atau logistik bagi al-Shabab.