Lapangan National Mall di Washington akan memiliki museum baru yang sudah lama dinanti-nanti yang didedikasikan pada pengalaman warga Amerika keturunan Afrika.
Presiden Amerika Barack Obama dan pejabat lainnya - termasuk mantan Ibu Negara Laura Bush - hari Rabu ikut dalam peletakan batu pertama Museum Nasional Sejarah dan Budaya Warga Amerika Keturunan Afrika. Obama menyebut museum ini akan menjadi inspirasi bagi generasi Amerika masa depan.
Dia mengatakan museum baru itu "bukan hanya catatan tragedi, tetapi perayaan akan kehidupan.'' Dia juga mengatakan museum itu "membuktikan bahwa hal yang paling penting dalam hidup jarang diperoleh dengan cepat atau mudah. Museum ini seharusnya mengingatkan kita bahwa meskipun kita belum sampai ke puncak gunung, kita tidak boleh berhenti mendaki."
John Lewis, anggota Kongres dan mantan pemimpin pejuang hak-hak sipil selama bertahun-tahun berusaha meminta anggota Kongres untuk menyetujui proyek museum itu. Dia mengatakan museum itu sangat penting.
Lewis mengatakan, "kita harus menceritakan kisah, secara keseluruhan, kisah 400 tahun kontribusi warga Amerika keturunan Afrika kepada sejarah bangsa ini dari perbudakan hingga kini."
Museum ini akan menjadi museum ke-19 yang dibuka di The Mall dan dibangun dekat Monumen Washington, di lahan yang sama di mana budak-budak Afrika dulu pernah diperdagangkan. Museum yang biaya pembangunannya 599 juta dolar ini akan dibuka pada tahun 2015.