Presiden Abraham Lincoln dikenang sebagai salah seorang presiden Amerika terbaik. Ia menandatangani UU Emansipasi tahun 1863 yang mengakhiri perbudakan. Lincoln juga memimpin Amerika saat perang saudara pada tahun 1860-an. Beberapa hari setelah perang saudara berakhir, Abraham Lincoln ditembak saat menonton pertunjukkan di Teater Ford di Washington DC, pada tanggal 14 April 1865.
Setelah kejadian penembakan itu, pemilik Teater Ford menjual gedung tersebut kepada pemerintah setempat. Teater itu kembali dibuka untuk umum pada tahun 1968. Sejak pembukaannya, lebih dari 31 juta orang telah mengunjungi teater tersebut dan melihat balkon di mana Lincoln, presiden AS ke-16 itu, ditembak.
Beberapa waktu lalu, dalam memperingati hari ulang tahun Lincoln ke-203, yakni 12 Februari, Teater Ford meresmikan Lincoln Education Center, sebuah museum di mana pengunjungnya dapat menambah pengetahuan mengenai kepresidenan Abraham Lincoln. Museum itu memamerkan sejumlah artifak yang belum pernah diperlihatkan sebelumnya setelah tragedi penembakan itu, antara lain, gagang peti mati Lincoln dan rumbai penghias peti tersebut.
Lincoln Center itu juga memamerkan diorama jalanan Washington saat Lincoln meninggal dan replika kereta yang membawa peti jenazah Lincoln dari Washington, DC hingga tiba di kota kelahirannya di Illinois.
Museum itu juga dilengkapi dengan sebuah replika kandang kuda di mana John Wilkes Booth menyembunyikan diri setelah menembak Lincoln. Untuk mendirikan museum itu diperlukan biaya sekitar 60 juta dollar.
Kematian Lincoln yang tragis membuat generasi muda warga Amerika ingin mengetahui lebih jauh tentang presiden itu. Museum itu merupakan salah satu pusat informasi yang dapat menjawab keingintahuan mereka.
Tracey Avant, kurator di Lincoln Education Center, mengatakan, “Presiden Lincoln masih relevan dikaitkan dengan masa kini, jadi kami ingin pengunjung memperoleh pengetahuan yang lebih baik mengenai Abraham Lincoln, apa yang membuatnya masih relevan hingga kini dan hal-hal yang menjadikannya seorang presiden yang terkenal.”
Lincoln Education Center juga memperlihatkan senjata yang digunakan Wilkes Booth untuk menembak Lincoln dan jas panjang bernoda darah yang dikenakan Lincoln sewaktu ia tertembak.
Walaupun Presiden Lincoln meninggal 147 tahun lalu, orang masih saja tertarik untuk menulis buku tentang dirinya. Terbukti, hingga saat ini, terhitung lebih dari 7000 buku tentang Abraham Lincoln, sudah diterbitkan.
