Para diplomat dari Amerika Serikat, Rusia dan PBB akan bertemu hari Jumat (11/12) di Jenewa untuk membahas cara-cara memajukan proses perdamaian di Suriah, kata para pejabat hari Kamis.
Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Gennady Gatilov mengatakan kepada kantor berita Rusia RIA bahwa Moskow akan memanfaatkan pertemuan itu untuk menyerukan “diintensifkannya upaya-upaya bersama” melawan terorisme.
Amerika dan Rusia berupaya keras mencari kesamaan sikap sementara mereka melancarkan kampanye militer terpisah di Suriah, di mana perang saudara telah menewaskan lebih dari 250 ribu orang.
Sebagian besar serangan udara Amerika telah menarget kelompok ekstremis Negara Islam (ISIS), sedangkan bom-bom Rusia kebanyakan menghantam kelompok-kelompok pemberontak Suriah lainnya, termasuk sebagian yang didukung Barat.
Departemen Luar Negeri Amerika mengukuhkan tentang pertemuan hari Jumat itu, dengan menyatakan delegasi Washington akan dipimpin oleh Asisten Menteri Luar Negeri Anne Patterson.
Pertemuan itu akan berfokus pada upaya-upaya mendorong transisi politik serta mengenai “kerangka kerja dan struktur bagi gencatan senjata,” kata jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika John Kirby.
Utusan perdamaian khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, juga akan berpartisipasi dalam pembicaraan di Jenewa, yang merupakan bagian dari upaya diplomatik lebih luas untuk mengakhiri konflik.
Proses Jenewa, yang disepakati bulan lalu, bertujuan untuk mengadakan pertemuan antara Presiden Suriah Bashar al-Assad dan oposisi Suriah yang terpecah-pecah pada awal Januari.
Upaya-upaya mempersatukan oposisi Suriah berlanjut pekan ini, dengan pertemuan di Arab Saudi antara para anggota yang mewakili banyak kalangan kelompok pemberontak.
Pertemuan yang diadakan di ibukota Arab Saudi, Riyadh, tersebut mencakup wakil-wakil dari Koalisi Nasional Suriah yang didukung Barat dan bahkan beberapa kelompok pemberontak Islamis. [uh]
