Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter mengatakan, masyarakat internasional harus meningkatkan perlawanan terhadap ISIS sebelum terjadi serangan teroris lain seperti serangan di Paris tanggal 13 November lalu.
Berbicara hari Rabu (9/12) di depan Komite Angkatan Bersenjata Senat, Carter mendesak Turki untuk berbuat lebih banyak guna "mengontrol perbatasannya yang terbuka" dengan Suriah dan mengecam Arab Saudi serta negara-negara Teluk lainnya yang "terlalu sibuk dengan konflik di Yaman” dan tidak memberi perhatian cukup untuk melawan ISIS.
Carter juga mengatakan, sudah waktunya bagi Rusia untuk “berpihak pada sisi yang benar dalam perang ini. Negara-negara Barat menuduh Rusia memusatkan serangannya pada pejuang oposisi Suriah dalam mendukung sekutunya, Presiden Bashar al - Assad, tuduhan yang disangkal para pejabat Rusia.
Carter mengatakan, Amerika telah meminta sekitar 40 negara untuk lebih banyak menyumbang, termasuk mengirim pasukan operasi khusus dan persenjataan.
Sementara itu, Carter mengatakan, Amerika siap untuk mengerahkan penasihat dan helikopter tempur untuk membantu pasukan Irak merebut kembali kota Ramadi dari militan ISIS. Dalam hal pengerahan pasukan khusus AS ke Irak dan Suriah, ia mengatakan "kami tidak akan ragu-ragu untuk memperbanyak" kalau ada peluang melawan ISIS.
"Kenyataannya adalah, kita sedang terlibat perang. Itulah yang dirasakan tentara kami dalam melawan ISIS tiap hari," kata Carter.
Senator John McCain minta jawaban Carter tentang perkiraan para pemimpin militer bahwa amerika masih belum bisa menguasai ISIS.
Carter menyatakan ia setuju dengan perkiraan itu tetapi mengatakan, kita sedang membangun momentum terhadap ISIS. [ps/ii]
