Menurut pejabat Amerika dan Libya, serangan itu dilakukan di Sirte kubu pertahanan kuat ISIS atas permintaan Pemerintahan Perjanjian Nasional Libya/ GNA yang didukung PBB.
Pentagon mengatakan Presiden Obama memerintahkan serangan itu untuk mendukung pasukan afiliasi GNA setelah mendapat rekomendasi Menteri Pertahanan Ash Carter dan Pimpinan gabungan kepala staf, Jenderal Joe Dunford.
Juru bicara Pentagon, Peter Cook hari Senin mengatakan kepada wartawan serangan menghantam tank ISIS yang sebelumnya menyerang pasukan GNA dan tanpa pandang bulu menarget warga sipil di daerah itu. Serangan lainnya menghantam dua kendaraan ISIS.
Dalam pernyataan hari Senin Pentagon mengumumkan serangan Amerika akan terus menyasar pasukan ISIS di Sirte untuk memungkinkan GNA “membuat kemenangan yang menentukan dan strategis” serta membantu mencegah ISIS mendapat tempat yang aman di Libya yang bisa menyerang Amerika dan sekutu-sekutunya.
“Kita ingin meyerang ISIS di manapun mereka muncul,” kata Cook.
Menurut Cook, Amerika berbagi intelijen dan pemantauan dengan GNA, tapi tidak mengharapkan akan mengirim pasukan i darat untuk membantu operasi Libya untuk membebaskan Sirte.
Kelompok militan itu berusaha untuk memperluas jangkauannya di Sirte selama lebih dari setahun. Wakil Komandan Operasi Militer Amerika di Afrika, Laksamana Muda Michael Franken mengatakan bulan Desember lalu bahwa “jika Raqqa atau Suriah adalah inti masalah, maka pecahan terdekatnya mungkin Sirte. [my/ii]