Pihak berwenang di Afghanistan mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan lebih dari 120 militan kelompok teror Negara Islam atau ISIS, termasuk komandan senior, dan menangkap pangkalan penting bagi militan itu di provinsi Nangahar, Afghanistan timur, yang berbatasan dengan Pakistan.
Pasukan keamanan juga lebih dari dua puluh militan dari kelompok tersebut dalam operasi itu, kata Attaullah Khogyani, juru bicara pemerintah provinsi, kepada VOA. Klaim pejabat itu tidak dapat dikukuhkan.
Rekaman yang ditayangkan melalui saluran televisi Afghanistan dan gambar-gambar yang dirilis ke media menunjukkan sebuah pusat pelatihan dan gedung pengadilan yang menurut para pejabat digunakan sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan di daerah-daerah terdekat dan memprogandakan jenis keadilan Islam yang dianutnya.
Dia mengatakan serangan itu dilancarkan hari Sabtu (23/7), beberapa jam setelah pemboman mematikan terhadap sebuah aksi protes di Kabul. Para pejabat mengatakan tiga pembom bunuh diri menyerang demonstrasi warga Syiah dari komunitas Hazara, menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.
Sebuah situs web yang terkait dengan ISIS mengklaim kelompok itu di balik pertumpahan darah tersebut, dan mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas apa yang dikatakan pejuang Afghanistan yang dikirim oleh Iran ke Suriah untuk membantu pemerintahan Bashar al Assad dalam memerangi ISIS. [lt]
