Jaksa Agung AS Loretta Lynch mengatakan Amerika Serikat prihatin dengan lolosnya gembong narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman, Sabtu (11/7) dari penjara Meksiko dan mengatakan AS siap untuk bekerja sama dalam upaya untuk segera menangkapnya kembali.
Guzman, kepala kartel narkoba terkenal, Sinaloa, menjadi buron atas beberapa kasus perdagangan narkoba dan kejahatan terorganisir lainnya di Amerika Serikat. Departemen Keuangan AS telah menyatakan Guzman penyelundup yang paling berpengaruh di dunia.
Pemburuan besar-besaran untuk menangkap Guzman sedang berlangsung di Meksiko setelah ia berhasil melarikan diri dari sebuah penjara dengan keamanan maksimum di Mexico City melalui sebuah terowongan rumit. Ia sudah pernah sukses melarikan diri dari penjara Meksiko sebelumnya, 14 tahun yang lalu.
"Sebuah penghinaan"
Berbicara di Perancis, Minggu (12/7), Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto menyatakan shock dengan lolosnya Guzman dan menyebutnya sebagai sebuah "penghinaan" terhadap pemerintah Meksiko dan mengatakan yakin Guzman akan dapat ditangkap kembali.
Pena Nieto, yang mulai menjabat sejak tahun 2012 bersumpah memberantas korupsi dan kartel narkoba yang telah menewaskan puluhan ribu orang sejak 2007, menjanjikan penyelidikan penuh atas kasus ini.
Ia juga mengatakan para petugas penjara sedang diselidiki tentang kemungkinan keterlibatan mereka dalam kasus ini.
Analis Amerika Latin Mark Jones dari Rice University mengatakan pelarian kedua Guzman dari penjara Meksiko, setelah yang pertama pada tahun 2001, merupakan pukulan serius bagi pemerintahan Pena Nieto.
Pena Neito "menerima sejumlah penghargaan dari pemerintah AS atas kesuksesannya dalam menangkap, membawa dan, dalam beberapa kasus, memberantas gembong (narkoba) kartel Meksiko," kata Jones.
"Kejadian memalukan"
"Lolosnya Guzman dari penjara Altiplano di Meksiko merupakan kejadian memalukan yang serius bagi Pena Nieto karena, pada kenyataannya, Amerika Serikat telah meminta ekstradisi dan Meksiko menolak dan meyakinkan Amerika Serikat bahwa tidak ada kemungkinan mereka dapat melarikan diri," tambahnya.
Jones mengatakan tidak banyak yang dapat dilakukan para penegak hukum AS dalam upaya menangkap kembali Guzman.
Analis Meksiko Barry Carr dari Latrobe University, Australia, juga mengatakan lolosnya Guzman ini tambah mencoreng citra anti korupsi pemerintahan Pena Nieto.
Dia mengatakan pelarian Guzman menunjukkan kecacatan dalam kerjasama pemberantasan narkoba antara AS dan Meksiko karena pemerintah AS tidak tahu pasti apakah anggota penegak hukum Meksiko dapat dipercaya dalam memberikan informasi intelijen.