Pemerintah Trump mengatakan akan memperbarui peta pemerintah Amerika untuk mencerminkan keputusan Presiden Donald Trump yang mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai bagian kedaulatan Israel.
Dalam email hari Rabu (27/3) menjawab pertanyaan VOA sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan perubahan peta itu akan “konsisten” dengan pernyataan tanggal 25 Maret yang ditandatangani Presiden Trump, yang menyatakan bahwa Amerika “mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari Negara Israel.”
Sementara dalam wawancara terpisah dengan VOA, Utusan Khusus Amerika Untuk Iran Brian Hook mengatakan Departemen Luar Negeri akan “menggambar ulang” peta resmi dan merilisnya “segera setelah siap.” Perubahan peta itu akan mencerminkan fakta di lapangan dan “kebutuhan Israel untuk memiliki perbatasan yang aman dan dapat dipertahankan,” tambah Hook.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaploknya tahun 1981, langkah yang tidak pernah diakui negara lain hingga Amerika secara resmi mengubah kebijakannya minggu ini. Suriah telah sejak lama menuntut kembalinya wilayah yang disengketakan itu, yang oleh masyarakat internasional dianggap sebagai wilayah pendudukan Israel.
Dalam email sebelumnya kepada VOA, juru bicara Departemen Luar Negeri menolak mengatakan apakah Amerika mengakui perbatasan Israel di Dataran Tinggi Golan sebagaimana terletak di sepanjang garis gencatan senjata tahun 1974, di tepi barat zona demiliterisasi yang dijaga oleh UN Disengagement Observer Force UNDOF. Israel menganggap garis barat zona UNDOF, yang dikenal sebagai garis “Alpha,” sebagai perbatasannya dengan Suriah.
Menanggapi pertanyaan tentang garis Alpha itu, juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan “Amerika mendukung tujuan perdamaian yang aman dan langgeng antara Israel dan semua tetangganya, termasuk Suriah. Perdamaian seperti itu harus dicapai melalui diskusi langsung. Israel saat ini tidak memiliki mitra untuk perdamaian di Suriah.”
Dalam wawancara dengan VOA hari Senin (25/3), Wakil Duta Besar Israel Untuk Amerika Benjamin Krasna mengatakan perang sipil di Suriah sejak 2011 lalu, yang kadang-kadang meluas ke Dataran Tinggi Golan yang dikuasai oleh Israel, telah menyorot pentingnya wilayah itu dalam menyediakan Israel dengan apa yang disebut sebagai “kedalaman strategis.” [em]