Investigasi oleh panel Senat Amerika Serikat menemukan bahwa bank investasi yang sedang bermasalah, Credit Suisse, menyembunyikan informasi selama penyelidikan sebelumnya mengenai rekening bank yang dikendalikan Nazi selama Perang Dunia II.
Komite Anggaran Senat dalam pernyataan yang dirilis pada Sabtu (4/1) mengatakan bahwa puluhan ribu dokumen yang ditemukan selama pemeriksaan yang sedang berlangsung telah memberikan bukti baru mengenai keberadaan pemegang rekening yang terkait dengan Nazi.
Bank tersebut tidak mengungkapkan keberadaan rekening-rekening tersebut selama penyelidikan sebelumnya, terutama pada 1990an, kata komite tersebut.
Credit Suisse, yang sekarang merupakan anak perusahaan bank investasi UBS, pada 1998 setuju untuk berpartisipasi dalam penyelesaian tuntutan hukum senilai $1,25 miliar yang diajukan oleh para penyintas Holocaust. Namun, Credit Suisse dituduh tidak sepenuhnya terbuka mengenai hubungannya dengan Nazi di masa lalu.
Komite Senat mengatakan pada Sabtu bahwa satu set arsip yang baru ditemukan, termasuk 3.600 dokumen fisik dan 40.000 mikrofilm. Arsip itu memiliki “tingkat relevansi tinggi” yang berhubungan dengan Nazi.
Dikatakan bahwa pengungkapan tersebut berasal dari laporan sementara oleh mantan jaksa Neil Barofsky, yang dipecat sebagai “ombudsman independen” oleh bank tersebut pada 2022 setelah ditekan untuk membatasi pekerjaan investigasinya.
Barofsky diangkat kembali pada 2023 "sebagai hasil penyelidikan komite," dan setelah pengambilalihan Credit Suisse oleh UBS.
Dalam sebuah surat kepada panel yang dirilis pada Sabtu, Barofsky mencatat “tingkat kerja sama luar biasa yang telah diberikan Credit Suisse, di bawah kepemimpinan UBS” sejak ia bergabung kembali dengan perusahaan tersebut.
Namun dia mengatakan Credit Suisse belum membagikan seluruh informasi yang dimilikinya.
Tim Barofsky menemukan, antara lain, akun-akun yang dikendalikan oleh perwira tinggi SS, koran The Wall Street Journal melaporkan. SS adalah pasukan paramiliter elit Partai Nazi Jerman.
Dalam suratnya, Barofsky menyoroti penemuan-penemuan yang "sangat penting" dari departemen riset Credit Suisse.
"Banyak file klien dalam sampel ditandai dengan stempel yang menyatakan 'Amerikanische schwarze Liste' — yang berarti 'Daftar Hitam Amerika' — daftar yang dikelola oleh Sekutu berupa individu dan perusahaan yang dibiayai langsung oleh, atau diketahui secara rutin berdagang dengan, Kekuatan Poros (Axis Powers),” tulisnya.
“Satu berkas yang memuat stempel ini berkaitan dengan entitas yang terlibat dalam penjualan aset-aset Yahudi yang dijarah,” tambahnya.
Dihubungi oleh AFP, UBS mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memberikan catatan lengkap tentang bekas rekening-rekening yang terkait dengan Nazi di bank-bank pendahulu Credit Suisse.
UBS menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan bantuan yang diperlukan Barofsky dalam pekerjaannya untuk menjelaskan “periode tragis ini.”
Investigasi panel Senat masih berlanjut. [ft/ah]