Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan, Tiongkok dan Amerika lebih diuntungkan oleh kerjasama dibandingkan konflik, tetapi harus menterjemahkan “kata-kata ke dalam tindakan yang konkrit,” guna menggalakkan perdamaian dan kemakmuran di kedua belah pihak.
Clinton berbicara pada awal dari pembicaraan tingkat tinggi dua hari seputar isu-isu seperti HAM, reformasi mata uang, tingkat hutang Amerika dan isu-isu lainnya.
Para analis mengatakan pertemuan Senin dan Selasa di Washington itu bisa memperbaiki hubungan antara kedua kekuatan ekonomi ini, tetapi kemungkinan tidak akan menghasilkan terobosan baru.
Delegasi Amerika diduga akan menekan Tiongkok untuk membiarkan mata uangnya, Yuan, menjalani apresiasi lebih cepat.
Para anggota Kongres dan pebisnis mengatakan mata uang Tiongkok kini dipatok pada nilai tukar terlalu rendah, sehingga membuat produk buatan Tiongkok lebih murah di pasar global.
Di pihak Tiongkok, yang dipimpin Wakil Perdana Menteri Wang Qishan dan penasihat negara Dai Bingguo, diperkirakan akan mengutarakan keprihatinan tentang tingkat hutang Amerika dan sebuah tenggat waktu untuk Kongres menaikkan pagu hutang Amerika.