Amnesty International, Selasa (18/10) mengatakan memiliki bukti yang menimbulkan “keprihatinan serius” bahwa pihak berwenang Iran berupaya membenarkan tindakan keras terhadap para tahanan di penjara Evin, Teheran, dengan mengatakan pihaknya berjuang mengatasi kebakaran di fasilitas itu dan berupaya mencegah tahanan melarikan diri.
Pihak berwenang Iran telah mengatakan delapan orang tewas dan 61 tahanan cedera dalam kebakaran di penjara itu hari Sabtu lalu.
“Konsisten dengan pola lama penyangkalan dan menutup-nutupi kejahatan mereka, pihak berwenang dengan segera mengeluarkan pernyataan yang mengaitkan kematian itu dengan sesak napas karena menghirup asap dan perkelahian di kalangan narapidana,” kata Amnesty dalam sebuah pernyataan.
Organisasi itu menyerukan Dewan HAM PBB agar membentuk proses investigasi dan akuntabilitas “untuk mengatasi kejahatan paling serius di bawah hukum internasional dan pelanggaran HAM serius lainnya yang dilakukan pihak berwenang di Iran.”
Amnesty juga mendesak pihak berwenang Iran agar mengizinkan pengamat internasional mendapat akses tanpa hambatan ke penjara-penjara Iran sesegera mungkin.
Para narapidana dan keluarga mereka telah menyatakan kekhawatiran serius mengenai keselamatan mereka, khususnya setelah ditangguhkannya kunjungan ke tahanan setelah insiden itu. [uh/ab]
Forum