Serangan Taliban dalam dua akhir pekan berturut-turut di Kabul yang menewaskan ratusan orang, termasuk warga Amerika, terjadi di tengah-tengah peningkatan upaya pemerintahan Trump untuk menemukan cara keluar dari kemelut di Afghanistan yang telah berlangsung 16 tahun.
Pemerintah Amerika telah menggandakan jumlah pasukan di Afghanistan menjadi 16 ribu, dan Komando Pusat yang dipimpin Jenderal Joseph Votel mengirim penasihat militer untuk membantu pasukan Afghanistan dalam melancarkan operasi sebelum musim pertempuran dimulai pada musim semi.
Itu berlawanan dengan sikap Pakistan, yang akhir-akhir ini mengatakan telah meningkatkan upaya perundingan dengan kepemimpinan Taliban.
Mengabaikan tawaran Pakistan, Trump menuduh Pakistan bermuka dua karena melindungi jaringan Haqqani, tokoh-tokoh Taliban Afghanistan yang kaya dan pindah ke Pakistan 40 tahun yang lalu. [ds/sp]