Spotify berjanji memerangi penyebaran misinformasi COVID-19 sebagai bagian dari kampanye untuk memperbaiki kesalahan, seperti disampaikan musisi Neil Young. Musisi asal Kanada itu mengkritisi Spotify, platform streaming podcast teratas, memperkuat skeptisisme terhadap vaksin virus corona.
Namun sejumlah analis berpandangan Spotify berinvestasi dalam podcast yang menghasilkan uang seperti podcast Joe Rogan yang memperluas platformnya, lebih dari sekadar situs untuk mendapatkan musik.
"Kontroversi seputar Joe Rogan merupakan ujian bagi Spotify. Ini adalah suatu tindakan penyeimbang yang sangat sulit," kata Mark Mulligan, Direktur Pelaksana dan Analis di MIDia Research. "Pada satu sisi, itu (Spotify) bergantung antara lain pada artis yang turut membesarkannya seperti sekarang. Namun, platform itu bergantung pada podcast terkait harapan untuk menjadi mayoritas dari apa yang akan terjadi pada masa depan."
Young telah menghapus kumpulan musiknya dari Spotify pada Januari lalu setelah perusahaan itu menolak untuk menghapus episode "The Joe Rogan Experience," yang ia kritik menyebarkan informasi yang salah mengenai virus corona.
Namun Direktur Pemberitaan Billboard, Colin Stutz mengatakan bahwa ia tidak yakin artis pop yang lebih muda akan mengikuti jejak Young untuk menarik karya musik mereka dari Spotify.
"Politik selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari Neil Young dan Joni Mitchell," kata Stutz. "Era di mana mereka muncul, jenis musik yang mereka sajikan, selalu terkandung semacam tanggung jawab sosial dan aspek kesadaran. Itu tidak terlihat pada artis-artis pop zaman sekarang. Apakah Taylor Swift menyampaikan sesuatu? Ya, ia relatif lebih blak-blakan daripada artis pop kebanyakan lainnya."
Spotify pada Minggu (30/1) mengatakan akan segera menambahkan peringatan di depan semua podcast yang membahas COVID-19, mengarahkan para pendengar ke informasi faktual dan terkini dari para ilmuwan dan pakar kesehatan masyarakat. Perusahaan layanan streaming itu juga berusaha meningkatkan transparansi terkait keputusannya untuk menerbitkan dengan menetapkan aturan yang digunakan untuk melindungi keselamatan para pengguna.
"Mereka ingin terlihat mengakui masalah ini dan mengambil langkah untuk mengatasinya," kata Stutz. "Sejujurnya, menurut saya, kita semua bisa sepakat bahwa itu adalah suatu tanggung jawab yang perlu dilakukan. Apakah itu hanya ucapan semata atau tindakan substansial, kita lihat saja nanti. Kemudian, apakah itu cukup untuk menarik artis-artis lain untuk bergabung, kita lihat saja,” imbuh Stutz.[mg/ka]