Tautan-tautan Akses

Anggota Demokrat di Kongres AS Tampak Terpecah Mengenai Kelangsungan Kampanye Biden


President AS Joe Biden menyampaikan pidato dalam KTT NATO di Washington, pada 9 Juli 2024. (Foto: AP/Evan Vucci)
President AS Joe Biden menyampaikan pidato dalam KTT NATO di Washington, pada 9 Juli 2024. (Foto: AP/Evan Vucci)

Para anggota Kongres Amerika Serikat dari Partai Demokrat pada Selasa (9/7) tampak terpecah mengenai kelangsungan kampanye pemilihan kembali Presiden Joe Biden melawan Donald Trump setelah kinerja debat Biden yang goyah bulan lalu melawan mantan presiden tersebut.

Senator dan anggota Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat bertemu secara terpisah dan tertutup untuk membahas apakah mereka harus terus mendukung pemimpin partai tersebut, Biden, yang berusia 81 tahun, atau memintanya untuk membatalkan pencalonannya, dan mungkin mendukung Wakil Presiden Kamala Harris.

Kekhawatiran muncul setelah penampilan Biden bulan lalu dalam debat tersebut, di mana ia terlihat dan terdengar kelelahan serta sering kehilangan pemikiran.

Hanya enam dari 213 anggota Demokrat di DPR yang secara terbuka menyerukan agar Biden membatalkan upayanya untuk terpilih kembali.

Namun sejumlah pihak lain telah menyuarakan kekhawatiran mengenai peluang Biden untuk memenangkan pemilu tanggal 5 November melawan Trump. Kandidat dari Partai Republik itu unggul dalam jajak pendapat nasional sejak debat mereka dan di negara bagian-negara bagian yang merupakan medan pertempuran politik penting yang harus dimenangkan oleh kedua kandidat pada bulan November.

Biden telah berjanji untuk bertahan dalam pencalonan, dengan mengatakan bahwa hanya “Tuhan Yang Mahakuasa” yang dapat memaksanya mundur dan mendesak anggota Kongres dari Partai Demokrat untuk segera mendukung kampanyenya dan mengakhiri drama mengenai apakah ia akan mundur.

Namun anggota DPR Mike Quigley dari Illinois, satu dari enam anggota DPR yang mendesak Biden untuk mundur dari kampanyenya, mengatakan dalam perjalanannya ke pertemuan anggota DPR dari Partai Demokrat, “Dia harus mundur. Dia tidak bisa menang. Rekan-rekan saya harus mengakui hal itu.”

Adam Smith, anggota senior Komite Angkatan Bersenjata DPR, dalam sebuah pernyataan pada hari Senin mengatakan, “Kinerja buruk presiden dalam debat tersebut sangat mengkhawatirkan dan rakyat Amerika telah memperjelas bahwa mereka tidak lagi melihatnya sebagai kandidat yang kredibel untuk menjabat empat tahun lagi sebagai presiden.”

Namun banyak pihak lain yang mengatakan mereka tidak akan mengabaikan upaya Biden untuk terpilih kembali.

“Saya kira dia adalah harapan terbaik kami untuk memastikan Donald Trump tidak kembali menjabat,” kata anggota DPR Shri Thanedar dari Michigan kepada wartawan.

Setelah pertemuan tersebut, anggota DPR Jerrold Nadler dari New York, yang dua hari lalu secara pribadi meminta Biden untuk mundur dari pencalonan, mengatakan bahwa meskipun ia masih khawatir mengenai pencalonan Biden, hal tersebut kini tidak penting lagi.

“Dia akan menjadi calon kami, dan kita semua harus mendukungnya,” kata Nadler.

Mantan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, tiba di markas nasional Partai Demokrat di Washington, untuk berdiskusi bersama anggota Partai Demokrat lainnya terkait kelangsungan kampanye Biden dalam pemilu AS, pada 9 Juli 2024. (Foto: AP/John McDonnell)
Mantan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, tiba di markas nasional Partai Demokrat di Washington, untuk berdiskusi bersama anggota Partai Demokrat lainnya terkait kelangsungan kampanye Biden dalam pemilu AS, pada 9 Juli 2024. (Foto: AP/John McDonnell)

Diana DeGette, anggota DPR dari Colorado mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Biden “masih siap menjalankan tugasnya untuk masa jabatan kedua.”

“Melihat ke depan, ini membuang-buang waktu dan berpotensi berbahaya bagi Partai Demokrat jika menghabiskan beberapa bulan ke depan bekerja keras untuk mencari jalan alternatif ke depan. Presiden Biden adalah presiden yang sangat sukses: membela hak-hak reproduksi kita, melindungi lingkungan kita, dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi kita. Sementara itu, Trump adalah seorang otoriter yang sangat kejam” katanya.

Namun para pendukung setia Biden pun mengatakan bahwa dia perlu menunjukkan kepada publik Amerika bahwa dia memiliki ketajaman mental dan stamina fisik untuk menjalankan kampanye yang sukses selama empat bulan ke depan untuk mengalahkan Trump, apalagi, jika dia menang, untuk memerintah hingga awal tahun 2029, ketika dia akan meninggalkan kantor pada usia 86 tahun.

“Kita perlu melihat kandidat yang jauh lebih kuat dan energik dalam kampanye dalam waktu dekat,” kata Senator Demokrat Patty Murray, ketua Komite Alokasi Senat yang berpengaruh, dalam sebuah pernyataan pada Senin malam, seraya menambahkan bahwa Biden “harus secara serius mempertimbangkan cara terbaik untuk melestarikan warisannya yang luar biasa.”

Senator Demokrat lainnya juga menyuarakan keprihatinan tentang pencalonan Biden, namun tidak ada yang memintanya untuk mundur dari upaya pemilihannya kembali.

Senator Partai Demokrat Ben Ray Lujan dari New Mexico mengatakan, “Saya berharap dia terus menjangkau para pemilih seperti yang kita lihat akhir pekan ini, berbicara kepada mereka tanpa naskah. Semakin sering ia melakukan hal itu, saya kira semakin banyak dukungan yang akan kita lihat di seluruh negeri.”

Senator Demokrat Mark Warner dalam sebuah pernyataan pada hari Senin mengatakan bahwa masa jabatan Trump lainnya akan berbahaya bagi supremasi hukum dan demokrasi.

Namun dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa “adalah kewajiban [Biden] untuk lebih agresif menyampaikan pendapatnya kepada rakyat Amerika, dan mendengar langsung dari kelompok suara yang lebih luas tentang cara terbaik untuk mencegah Trump yang tidak mematuhi hukum kembali ke Gedung Putih.”

Biden pada hari Selasa menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin NATO di Washington, memberinya kesempatan untuk menunjukkan kepemimpinan globalnya ketika aliansi militer utama Barat memperdebatkan bagaimana melanjutkan dukungannya terhadap Ukraina untuk melawan invasi Rusia yang telah berlangsung selama dua tahun lebih.

Trump, yang berusia 78 tahun, kepada d pada hari Senin mengatakan bahwa dia memperkirakan Biden akan tetap bersaing. Trump mengadakan rapat umum di Florida pada Selasa malam menjelang Konvensi Nasional Partai Republik minggu depan dan diperkirakan akan segera menunjuk calon wakil presidennya untuk pemilu 5 November.

Selain mengkhawatirkan nasib Biden melawan Trump, para anggota DPR dari Partai Demokrat juga menyuarakan kekhawatiran bahwa perjuangan Biden dapat merusak peluang mereka untuk meraih mayoritas di DPR, yang kini kalah jumlah dengan Partai Republik, dengan perbandingan 220-213.

Partai Demokrat menghadapi jalan yang jauh lebih sulit untuk melindungi mayoritasnya di Senat dengan perolehan suara 51-49, sementara mereka berupaya mempertahankan banyak kursi di negara bagian yang condong ke Partai Republik.

Senator Partai Demokrat Michael Bennet mengatakan dia ingin Partai Demokrat bersatu dalam strategi kampanye pada akhir minggu ini, terlepas apakah Biden tetap mencalonkan diri atau tidak.

“Apa yang saya harapkan adalah, selama minggu ini, kita bersatu pada jalur yang menarik dan sukses yang dibutuhkan rakyat Amerika,” katanya kepada wartawan pada Senin.

Mantan Ketua DPR dari Partai Demokrat Nancy Pelosi, ketika ditanya pada hari Senin apakah Partai Demokrat harus tetap mendukung Biden, berkata, “Masyarakat harus berdoa, bijaksana. Dan keputusan ada di tangan presiden. Ini bukan keputusan kaukus [partai].” [my/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG