WASHINGTON DC —
Faksi Republik di Kongres AS sedang berjuang untuk mengajukan RUU baru guna memulai kembali kegiatan pemerintah dan memperpanjang pagu utang Amerika, tetapi beberapa anggota yang lebih konservatif masih menuntut perubahan UU asuransi kesehatan yang digagas Presiden Barack Obama yang dikenal sebagai “Obamacare”.
Faksi Republik yang memegang suara mayoritas di DPR mengadakan pertemuan selama dua jam di lantai dasar gedung Kongres dan sebagian besar anggota Kongres yang meninggalkan ruangan itu menolak berbicara kepada wartawan.
Beberapa pembantu anggota Kongres bicara tentang kesepakatan untuk mengajukan RUU versi DPR – serupa dengan RUU yang telah diupayakan oleh para pemimpin faksi Demokrat dan Republik di Senat, yaitu menyetujui anggaran untuk mendanai badan-badan pemerintah hingga 15 Januari dan menaikkan pagu utang hingga 7 Februari.
Tetapi RUU yang diajukan DPR itu juga akan menuntut perubahan terhadap Affordable Care Act atau “Obamacare”, yang telah berulangkali ditolak oleh faksi Demokrat di Senat. Ketika Ketua DPR John Boehner muncul untuk menyampaikan keterangan pers, ia tidak mengumumkan RUU sebagaimana yang diperkirakan, tetapi mengatakan faksi Republik di DPR sedang mengupayakan sebuah jalan keluar.
Ditanya tentang jatuh tempo pembayaran utang hari Kamis (17/10) nanti, Boehner mengatakan, “Saya telah menegaskan selama berbulan-bulan bahwa gagasan gagal bayar itu salah dan seharusnya kita tidak melakukan itu”.
Gedung Putih segera mengeluarkan pernyataan yang mengatakan anggota-anggota Kongres tidak berhak meminta “uang tebusan” untuk meloloskan RUU anggaran dan membayar tagihan-tagihan pemerintah. Pemimpin faksi Demokrat di Senat Harry Reid juga langsung bereaksi, dengan menyebut usul DPR itu sebagai serangan terang-terangan terhadap upaya bipartisan yang masih berlangsung di Senat.
“Para ekstrimis dalam faksi Republik di DPR sedang berupaya untuk menyerang kemajuan bipartisan di Senat dengan RUU yang tidak mungkin lolos di Senat,” tuduh Reid.
Faksi Demokrat di DPR juga menyampaikan rasa frustrasi mereka. Anggota faksi Demokrat yang minoritas di DPR Steny Hoyer mengatakan, “Yang terjadi – yang telah kembali mereka lakukan – dan yang kami pahami dari konferensi faksi Republik adalah, menghilangkan konfrontasi demi mencapai kesepakatan yang masuk akal.”
Anggota faksi Republik yang konservatif Andy Harris menunjukkan rasa optimis dengan mengatakan konstituen-konstituennya ingin agar ia menentang RUU asuransi kesehatan yang menurut mereka tidak adil. Ia juga berupaya menyalahkan Senat atas kegagalan apapun untuk bertindak.
Belum jelas apakah hari Rabu ini akan dilangsungkan pemungutan suara untuk menyelesaikan krisis anggaran di DPR atau Senat.
Faksi Republik yang memegang suara mayoritas di DPR mengadakan pertemuan selama dua jam di lantai dasar gedung Kongres dan sebagian besar anggota Kongres yang meninggalkan ruangan itu menolak berbicara kepada wartawan.
Beberapa pembantu anggota Kongres bicara tentang kesepakatan untuk mengajukan RUU versi DPR – serupa dengan RUU yang telah diupayakan oleh para pemimpin faksi Demokrat dan Republik di Senat, yaitu menyetujui anggaran untuk mendanai badan-badan pemerintah hingga 15 Januari dan menaikkan pagu utang hingga 7 Februari.
Tetapi RUU yang diajukan DPR itu juga akan menuntut perubahan terhadap Affordable Care Act atau “Obamacare”, yang telah berulangkali ditolak oleh faksi Demokrat di Senat. Ketika Ketua DPR John Boehner muncul untuk menyampaikan keterangan pers, ia tidak mengumumkan RUU sebagaimana yang diperkirakan, tetapi mengatakan faksi Republik di DPR sedang mengupayakan sebuah jalan keluar.
Ditanya tentang jatuh tempo pembayaran utang hari Kamis (17/10) nanti, Boehner mengatakan, “Saya telah menegaskan selama berbulan-bulan bahwa gagasan gagal bayar itu salah dan seharusnya kita tidak melakukan itu”.
Gedung Putih segera mengeluarkan pernyataan yang mengatakan anggota-anggota Kongres tidak berhak meminta “uang tebusan” untuk meloloskan RUU anggaran dan membayar tagihan-tagihan pemerintah. Pemimpin faksi Demokrat di Senat Harry Reid juga langsung bereaksi, dengan menyebut usul DPR itu sebagai serangan terang-terangan terhadap upaya bipartisan yang masih berlangsung di Senat.
“Para ekstrimis dalam faksi Republik di DPR sedang berupaya untuk menyerang kemajuan bipartisan di Senat dengan RUU yang tidak mungkin lolos di Senat,” tuduh Reid.
Faksi Demokrat di DPR juga menyampaikan rasa frustrasi mereka. Anggota faksi Demokrat yang minoritas di DPR Steny Hoyer mengatakan, “Yang terjadi – yang telah kembali mereka lakukan – dan yang kami pahami dari konferensi faksi Republik adalah, menghilangkan konfrontasi demi mencapai kesepakatan yang masuk akal.”
Anggota faksi Republik yang konservatif Andy Harris menunjukkan rasa optimis dengan mengatakan konstituen-konstituennya ingin agar ia menentang RUU asuransi kesehatan yang menurut mereka tidak adil. Ia juga berupaya menyalahkan Senat atas kegagalan apapun untuk bertindak.
Belum jelas apakah hari Rabu ini akan dilangsungkan pemungutan suara untuk menyelesaikan krisis anggaran di DPR atau Senat.