Para anggota Kongres AS mengusulkan legislasi untuk mengubah nama jalan di depan Kedutaan China di Washington untuk menghormati Dr. Li Wenliang, dokter yang melaporkan tentang Covid-19.
Li Wenliang sendiri meninggal karena Covid-19 setelah Beijing membungkam upayanya untuk memperingatkan dunia mengenai virus korona itu.
Anggota Kongres Liz Cheney dari Wyoming ketika menyampaikan rancangan undang-undang (RUU) itu di DPR, Kamis (7/5), mengatakan "Semoga ini menjadi pengingat kepada dunia dan pemerintah China bahwa kebenaran dan kebebasan akan menang, dan bahwa kita tidak akan melupakan keberanian Dr. Li, dan bahwa Partai Komunis China akan dimintai pertanggungjawaban atas dampak menghancurkan yang diakibatkan oleh kebohongan mereka."
Sebuah RUU pendamping diperkenalkan di Senat pada hari yang sama. Senator Ben Sasse dari Nebraska, salah seorang sponsor legislasi itu, mengatakan Li dipuji sebagai "pahlawan bagi rakyat China."
“Presiden Xi [Jinping] bisa berusaha mengklaim Dr. Li sebagai martir Partai [Komunis] mereka sendiri, tapi rakyat China tahu bahwa kerja keras dan suara Dr. Li dibungkam oleh partai itu," kata Sasse dalam pernyataan tertulis.
Li, seorang dokter mata yang praktik di Rumah Sakit Pusat Wuhan, memperingatkan beberapa kolega dari universitasnya pada akhir Desember bahwa akan ada fenomena seperti Sindroma Pernafasan Akut Parah (Severe Acute Respiratory Syndrome/SARS). Dia dipanggil oleh pihak berwenang karena menyuarakan peringatan itu.
Tak lama kemudian pihak berwenang mengeluarkan surat edaran resmi yang melarang siapapun berbicara tentang virus corona, kecuali pejabat pemerintah. [vm/ft]