Wanita Tionghoa pertama yang duduk di majelis rendah parlemen federal Australia berada di bawah sorotan karena tidak pernah mengungkapkan keanggotaannya dalam organisasi yang terkait dengan Partai Komunis China.
Berbagai klaim bermunculan bahwa Gladys Liu memiliki hubungan dengan tokoh-tokoh senior aparat propaganda politik rahasia Beijing. Tuduhan itu telah menimbulkan pertanyaan tentang kelayakannya duduk di parlemen Australia.
Anggota parlemen itu mengaku pernah menjadi anggota Asosiasi Pertukaran Luar Negeri China antara tahun 2003 dan 2015, yang ketika itu merupakan bagian dari Dewan Negara China yang kuat, sebuah badan politik dan administrasi pusat pemerintahan China. Politisi kelahiran Hong Kong itu mengatakan keanggotaannya dalam asosiasi itu sepenuhnya sah, dan dia membantah adanya konflik kepentingan. Dia mengatakan bahwa dirinya adalah “warga Australia yang bangga.”
Perdana Menteri kanan-tengah Australia Scott Morrison mengatakan Liu adalah korban dari kampanye “kotor”
Pemimpin Partai Buruh, Anthony Albanese, membantah bahwa sorotan terhadap Liu didasarkan pada ras dan mengatakan dia ingin memperoleh kebenaran.
Gladys Liu adalah mantan ahli patologi wicara yang menjadi warga negara Australia pada tahun 1992. Kariernya di parlemen Australia menimbulkan pertanyaan seiring dengan semakin besarnya keprihatinan masyarakat Australia terhadap campur tangan dalam politik domestik Australia dan spionase dunia maya yang menurut tuduhan dilakukan oleh China. [lt/ab]