Anggota parlemen Venezuela yang menentang Presiden Nicolás Maduro, Selasa (21/1/2020) membatalkan upaya bersidang di gedung kongres.
Hal itu dilakukan, kata mereka, karena ingin menghindari bentrokan dengan pasukan keamanan dan pendukung pemerintah bersenjata yang menghalangi mereka masuk ke parlemen.
Di dalam Majelis Nasional, Luis Parra, yang sebelumnya bersekutu dengan oposisi dan dituduh menerima suap, mengklaim sebagai ketua Majelis. Juan Pablo Guanipa, wakil ketua pertama Majelis Nasional, dari markas sebuah partai politik mengatakan "sandiwara" sedang dimainkan di dalam majelis dan anggota parlemen yang sah tidak diizinkan masuk ke dalam gedung oleh para loyalis Maduro.
Sebagai gantinya, para anggota parlemen mengadakan pertemuan darurat di lapangan terbuka di daerah Caracas yang terbuka bagi oposisi, jauh dari pusat kota.
Mereka duduk di kursi di depan panggung di antara pohon-pohon, dilengkapi lambang bendera mereka.
Peristiwa ini merupakan minggu ketiga berturut-turut, kelompok-kelompok warga sipil bersenjata yang dikenal sebagai "colectivos" dan pasukan keamanan, memblokir akses para anggota Majelis Nasional, lembaga nasional penting terakhir yang dikendalikan oposisi dan pusat perjuangan, mengenai siapa yang berhak memerintah bangsa yang didera krisis itu.[my/pp]