Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, dan anggota parlemen yang mendukungnya, hari Selasa (7/1) memaksa masuk ke gedung parlemen, setelah anggota parlemen saingannya berusaha menguasai kongres.
Guaido, yang diakui AS dan lebih dari 50 negara lain sebagai presiden Venezuela yang sah, menduduki kursinya di Majelis Nasional dan memimpin para anggota parlemen yang beroposisi dengan penuh semangat menyanyikan lagu kebangsaan.
Tak lama kemudian listrik di gedung itu padam, tetapi anggota parlemen, dalam remang-remang, berteriak ke mikrofon yang tidak berfungsi, menyatakan Guaido sebagai ketua satu-satunya majelis itu yang dikuasai pihak oposisi.
Dia kemudian dilantik, mengangkat tangan kanannya dan berjanji "atas nama Venezuela" untuk terus memenuhi tanggung jawabnya sebagai "presiden sementara yang dideklarasikan sendiri" dan mengupayakan penyelesaian bagi krisis.
Oposisi Venezuela menghadapi ujian terbesar setelah anggota parlemen yang didukung pemerintah mengumumkan, mereka mengambil alih apa yang digambarkan pendukung Guaido sebagai lembaga demokrasi terakhir negara itu.
Guaido menjabat ketua Majelis Nasional tahun lalu dan menggunakannya sebagai platform untuk meraih pengakuan internasional. Dia diperkirakan terpilih kembali sebagai ketua majelis hari Minggu, tetapi, bersama anggota parlemen lain, ia dicegah masuk ke kongres. (ps/ka)