SEATTLE, WASHINGTON —
Aaron McConnell tidak merasa canggung berbagi dapur dengan tujuh tetangganya. Ia merasa baik-baik saja tinggal di tempat tinggal dengan ruangan yang hanya cukup untuk dua tempat tidur, meja tulis dan sedikit perabotan lainnya. Lupakan lemari, ia menyimpan pakaian dan barang milik lainnya di laci dan gantungan.
Rumah skala kecil yang ditinggali McConnell merupakan bagian dari tren terbaru dalam real estate di AS, yaitu apartemen mikro.
"Saya suka tinggal dalam komunitas. Cukup menyenangkan dan sangat sosial," ujarnya.
Harga sewanya juga terjangkau bagi McConnell, 28, yang membayar US$737 per bulan untuk apartemennya di Seattle saat ia memulai awal karirnya dalam bidang teknik sipil.
Apartemen-apartemen mungil seperti milik McConnell bermunculan di kota-kota besar di AS untuk memenuhi permintaan mereka yang tidak memiliki banyak uang, namun ingin tinggal di daerah yang biasanya memiliki harga sewa tinggi.
Apartemen mikro, dikenal juga dengan apartemen gaya hostel, biasanya berukuran kurang dari 18,5 meter persegi yang termasuk kamar mandi pribadi, dan biasanya sudah dilengkapi perabotan, terkadang tempat tidur yang telah disesuaikan dan fasilitas lainnya untuk menghemat tempat.
Sebagian besar memiliki dapur komunal yang bisa dibagi antara delapan unit, meski unit-unit di kompleks apartemen McConnell dilengkapi dengan oven microwave dan kulkas kecil. Unit-unit itu juga memiliki sambungan dan fasilitas Internet yang sudah termasuk dalam harga sewa.
Tidak ada lift di kompleks-kompleks apartemen mikro.
Beberapa memiliki tempat parkir, namun McConnel mempunyai kartu parkir untuk lingkungan tempat tinggalnya yang dekat dengan Seattle University dan beberapa rumah sakit besar di kota itu.
Meski ruangannya kecil, namun apartemen-apartemen mikro ini dekat dengan lokasi-lokasi utama. Apartemen McConnel terletak dekat Pike-Pine Corridor, daerah yang memiliki banyak restoran, bar dan toko.
Di Seattle, harga sewa untuk apartemen mikro ada di antara $500 sampai $1.000, sementara harga sewa apartemen satu kamar di Seattle rata-rata $1.223 musim semi ini, menurut perusahaan Mike Scott of Dupre + Scott Apartment Advisors Inc.
Mikro Densitas
Tidak semua orang senang dengan tren ini. Para penghuni dari beberapa rumah dan apartemen di dekat tempat tinggal McConnell khawatir tren ini akan membuat infrastruktur lingkungan mereka terlalu padat, menambah kepadatan lalu lintas dan membuat tempat parkir semakin sulit didapat.
"Apartemen mikro ini seperti asrama yang diberi steroid," ujar Carl Winter, pendiri kelompok Reasonable Density Seattle dan penghuni di lingkungan tersebut.
"Saya merasa mendapat mimpi buruk."
Pembangunan-pembangunan mikro telah memicu kritikan karena tidak memiliki tingkat rancangan dan kajian lingkungan yang sama dengan yang harus dihadapi oleh apartemen biasa, karena satu unit tempat tinggal didefinisikan sebagai unit yang memiliki dapur sendiri.
"Kami melakukan perhitungan dan ada 19 apartemen mikro yang dibangun di 12 tempat dalam radius 2,6 kilometer persegi di lingkungan kami," ujar Winter.
"Masalah besar kami adalah bahwa apartemen-apartemen mikro ini tidak melalui proses peraturan yang sama dengan yang lainnya."
Walikota Seattle Mike McGinn mendukung pembangunan apartemen mikro ini, demikian juga anggota Dewan Kota Richard Conlin.
"Pasar swasta membangun rumah yang terjangkau bagi mereka yang menginginkannya. Secara fundamental, itu merupakan hal yang baik," ujar Conlin.
Anak muda yang baru mulai bekerja, petugas layanan dan pensiunan dengan pendapatan terbatas semuanya memerlukan tempat tinggal yang terjangkau, ujar Colin dan pendukung lainnya.
Sebanyak 41 proyek perumahan telah melewati Departemen Perencanaan dan Pembangunan Seattle sejak 2006, ujar juru bicara kantor tersebut, Cyndi Wilder. Dari semua itu, 28 menerima izin, dan 13 masih dievaluasi.
Departemen tersebut sadar dengan adanya debat mengenai proses kajian bangunan apartemen mikro, ujarnya, dan Dewan Kota Seattle sedang melakukan proses pengumpulan informasi.
Rumah Kedua?
Di San Francisco, beberapa pihak melihat potensi apartemen mikro sebagai tempat menginap di tengah kota bagi mereka yang bergaji besar dan bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi tinggi, dan tinggal di pinggiran kota, bukan sebagai tempat tinggal kelas pekerja.
"Namun hal ini akan mendorong harga sewa," ujar Ted Gullicksen, direktur Serikat Penyewa San Francisco.
Gullicksen menganggap apartemen mikro ideal untuk mahasiswa yang sulit mencari tempat tinggal dengan harga berjangkau di tengah kota.
"Bagus jika tempat-tempat itu jadi tempat tinggal mahasiswa," ujarnya.
New York City sedang bereksperimen dengan apartemen mikro, dengan dukungan dari Walikota Mike Bloomberg. Di Boston, Walikota Thomas Menino juga mendukung apartemen mini, dengan mengatakan bahwa pemerintah kota harus menyediakan lebih banyak tempat tinggal untuk pekerja dan warga berumur, dan apartemen mikro cocok untuk itu.
Matthew Gardner, ekonom penggunaan lahan di Seattle dan kepala Dewan Pusat Riset Real Estate Washington, mengatakan ekonomi membaik dan harga sewa naik dengan adanya apartemen mikro.
Jim Potter, pimpinan perusahaan Kauri Investments, mengatakan bahwa apartemen-apartemen mikro yang dibangunnya, termasuk kompleks Emerald 10 tempat McConnell tinggal, memberikan opsi perumahan bagi sekelompok pekerja keras dan pensiunan yang biasanya tak diacuhkan oleh banyak pengembang rumah.
Potter sedang membangun enam kompleks apartemen mikro lagi di Seattle, dan beberapa proyek lagi di kota itu, juga di Portland di negara bagian Oregon, San Francisco dan di New Jersey.
"Ini fenonema nasional yang dipelopori Seattle," ujarnya.
Rata-rata penyewa tinggal di apartemen mikro setahun, dan rata-rata usia penyewa adalah 33, ujarnya. Sebagian besar memiliki pendapatan di bawah US$35,000 per tahun dan tidak memiliki mobil.
McConnell sendiri berencana tinggal di apartemen mikro sampai Januari, ketika ia menikah.
"Kita lihat saja ke mana hidup membawa kami," ujarnya. (Reuters)
Rumah skala kecil yang ditinggali McConnell merupakan bagian dari tren terbaru dalam real estate di AS, yaitu apartemen mikro.
"Saya suka tinggal dalam komunitas. Cukup menyenangkan dan sangat sosial," ujarnya.
Harga sewanya juga terjangkau bagi McConnell, 28, yang membayar US$737 per bulan untuk apartemennya di Seattle saat ia memulai awal karirnya dalam bidang teknik sipil.
Apartemen-apartemen mungil seperti milik McConnell bermunculan di kota-kota besar di AS untuk memenuhi permintaan mereka yang tidak memiliki banyak uang, namun ingin tinggal di daerah yang biasanya memiliki harga sewa tinggi.
Apartemen mikro, dikenal juga dengan apartemen gaya hostel, biasanya berukuran kurang dari 18,5 meter persegi yang termasuk kamar mandi pribadi, dan biasanya sudah dilengkapi perabotan, terkadang tempat tidur yang telah disesuaikan dan fasilitas lainnya untuk menghemat tempat.
Sebagian besar memiliki dapur komunal yang bisa dibagi antara delapan unit, meski unit-unit di kompleks apartemen McConnell dilengkapi dengan oven microwave dan kulkas kecil. Unit-unit itu juga memiliki sambungan dan fasilitas Internet yang sudah termasuk dalam harga sewa.
Tidak ada lift di kompleks-kompleks apartemen mikro.
Beberapa memiliki tempat parkir, namun McConnel mempunyai kartu parkir untuk lingkungan tempat tinggalnya yang dekat dengan Seattle University dan beberapa rumah sakit besar di kota itu.
Meski ruangannya kecil, namun apartemen-apartemen mikro ini dekat dengan lokasi-lokasi utama. Apartemen McConnel terletak dekat Pike-Pine Corridor, daerah yang memiliki banyak restoran, bar dan toko.
Di Seattle, harga sewa untuk apartemen mikro ada di antara $500 sampai $1.000, sementara harga sewa apartemen satu kamar di Seattle rata-rata $1.223 musim semi ini, menurut perusahaan Mike Scott of Dupre + Scott Apartment Advisors Inc.
Mikro Densitas
Tidak semua orang senang dengan tren ini. Para penghuni dari beberapa rumah dan apartemen di dekat tempat tinggal McConnell khawatir tren ini akan membuat infrastruktur lingkungan mereka terlalu padat, menambah kepadatan lalu lintas dan membuat tempat parkir semakin sulit didapat.
"Apartemen mikro ini seperti asrama yang diberi steroid," ujar Carl Winter, pendiri kelompok Reasonable Density Seattle dan penghuni di lingkungan tersebut.
"Saya merasa mendapat mimpi buruk."
Pembangunan-pembangunan mikro telah memicu kritikan karena tidak memiliki tingkat rancangan dan kajian lingkungan yang sama dengan yang harus dihadapi oleh apartemen biasa, karena satu unit tempat tinggal didefinisikan sebagai unit yang memiliki dapur sendiri.
"Kami melakukan perhitungan dan ada 19 apartemen mikro yang dibangun di 12 tempat dalam radius 2,6 kilometer persegi di lingkungan kami," ujar Winter.
"Masalah besar kami adalah bahwa apartemen-apartemen mikro ini tidak melalui proses peraturan yang sama dengan yang lainnya."
Walikota Seattle Mike McGinn mendukung pembangunan apartemen mikro ini, demikian juga anggota Dewan Kota Richard Conlin.
"Pasar swasta membangun rumah yang terjangkau bagi mereka yang menginginkannya. Secara fundamental, itu merupakan hal yang baik," ujar Conlin.
Anak muda yang baru mulai bekerja, petugas layanan dan pensiunan dengan pendapatan terbatas semuanya memerlukan tempat tinggal yang terjangkau, ujar Colin dan pendukung lainnya.
Sebanyak 41 proyek perumahan telah melewati Departemen Perencanaan dan Pembangunan Seattle sejak 2006, ujar juru bicara kantor tersebut, Cyndi Wilder. Dari semua itu, 28 menerima izin, dan 13 masih dievaluasi.
Departemen tersebut sadar dengan adanya debat mengenai proses kajian bangunan apartemen mikro, ujarnya, dan Dewan Kota Seattle sedang melakukan proses pengumpulan informasi.
Rumah Kedua?
Di San Francisco, beberapa pihak melihat potensi apartemen mikro sebagai tempat menginap di tengah kota bagi mereka yang bergaji besar dan bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi tinggi, dan tinggal di pinggiran kota, bukan sebagai tempat tinggal kelas pekerja.
"Namun hal ini akan mendorong harga sewa," ujar Ted Gullicksen, direktur Serikat Penyewa San Francisco.
Gullicksen menganggap apartemen mikro ideal untuk mahasiswa yang sulit mencari tempat tinggal dengan harga berjangkau di tengah kota.
"Bagus jika tempat-tempat itu jadi tempat tinggal mahasiswa," ujarnya.
New York City sedang bereksperimen dengan apartemen mikro, dengan dukungan dari Walikota Mike Bloomberg. Di Boston, Walikota Thomas Menino juga mendukung apartemen mini, dengan mengatakan bahwa pemerintah kota harus menyediakan lebih banyak tempat tinggal untuk pekerja dan warga berumur, dan apartemen mikro cocok untuk itu.
Matthew Gardner, ekonom penggunaan lahan di Seattle dan kepala Dewan Pusat Riset Real Estate Washington, mengatakan ekonomi membaik dan harga sewa naik dengan adanya apartemen mikro.
Jim Potter, pimpinan perusahaan Kauri Investments, mengatakan bahwa apartemen-apartemen mikro yang dibangunnya, termasuk kompleks Emerald 10 tempat McConnell tinggal, memberikan opsi perumahan bagi sekelompok pekerja keras dan pensiunan yang biasanya tak diacuhkan oleh banyak pengembang rumah.
Potter sedang membangun enam kompleks apartemen mikro lagi di Seattle, dan beberapa proyek lagi di kota itu, juga di Portland di negara bagian Oregon, San Francisco dan di New Jersey.
"Ini fenonema nasional yang dipelopori Seattle," ujarnya.
Rata-rata penyewa tinggal di apartemen mikro setahun, dan rata-rata usia penyewa adalah 33, ujarnya. Sebagian besar memiliki pendapatan di bawah US$35,000 per tahun dan tidak memiliki mobil.
McConnell sendiri berencana tinggal di apartemen mikro sampai Januari, ketika ia menikah.
"Kita lihat saja ke mana hidup membawa kami," ujarnya. (Reuters)