Militan Hamas telah menembakkan lebih dari 1.000 roket dari Gaza ke kota-kota Israel minggu lalu. Seperti biasa, sirene serangan udara berbunyi dan para warga punya waktu antara 15 sampai 90 detik untuk berlindung ke tempat persembunyian aman di rumah mereka.
Banyak orang telah mengunduh aplikasi yang berjudul Red Alert ke ponsel mereka yang juga memberikan peringatan apabila ada roket yang datang.
"Ide awalnya adalah untuk membantu orang-orang di daerah selatan. Kami tidak berpikir harus membantu orang-orang di Yerusalem dan Tel Aviv, tapi kami membantu mereka," ujar Ari Sprung, salah seorang pengembang app tersebut.
Warga Israel menanggapi cara untuk menyelamatkan diri dari roket ini, yang sebagian besar telah berhasil diendus oleh sistem Iron Dome, dengan serangan udara ke mereka yang mengirim roket dari Gaza.
Sebagian besar roket yang diluncurkan dari Gaza sejak 2005 dibidikkan ke kota-kota di daerah selatan tapi Hamas dan kelompok militan Palestina sekarang punya rudal yang bisa masuk lebih dalam ke daerah Israel.
App tersebut telah diunduh oleh sekitar 500.000 warga Israel di ponsel Android dan iPhone mereka, dan sekitar 50.000 orang di Amerika Serikat mengunduhnya dalam versi Bahasa Inggris.
Setelah roket ditembakkan, militer Israel membunyikan sirene dan juga memberitahu server Red Alert. Server Red Alert crash ketika serangan roket di Yerusalem dan Tel Aviv tapi mereka segera menggunakan server lain yang lebih kuat.
"Alasan utama kami menciptakan aplikasi tersebut adalah untuk menyelamatkan nyawa orang-orang,'' kata Sprung yang lahir di AS, yang bekerja di start-up Curiyo di Yerusalem. "Saya harap saya bisa menarik app ini lagi dari peredaran di masa depan.''