Apple mengatakan akan mengevaluasi kembali bagaimana pihaknya mengidentifikasi "perbatasan yang disengketakan". Langkah itu diambil setelah Apple dikritik karena menampilkan Semenanjung Krimea di Ukraina sebagai bagian dari Rusia pada aplikasi peta dan cuaca bagi para pengguna di Rusia.
Juru bicara Apple Trudy Muller mengatakan kepada Reuters, Jumat (29/11), bahwa perusahaan raksasa AS itu "mempelajari lebih dalam tentang bagaimana kami menangani perbatasan yang disengketakan."
Muller mengatakan Apple membuat perubahan bagi para pengguna Rusia karena sebuah undang-undang (UU) baru yang diberlakukan di dalam Rusia, dan bahwa perubahan itu tidak terjadi di luar negara itu.
"Kami meninjau UU internasional serta UU AS dan domestik relevan lainnya sebelum mengambil keputusan dalam menamai peta dan melakukan perubahan yang diwajibkan UU," katanya kepada Reuters.
Muller menambahkan bahwa Apple "mungkin melakukan perubahan lagi di masa mendatang" setelah mengevaluasi kebijakan itu. Namun Muller tidak merincikan lebih lanjut." [vm/ft]