Perusahaan raksasa teknologi Apple mengatakan kelompok perburuhan independen telah memulai inspeksi di salah satu pabrik terbesarnya di Tiongkok, setelah adanya laporan bahwa karyawan disana bekerja dengan aturan yang sangat berat.
Artikel New York Times bulan lalu melaporkan tentang aturan yang berbahaya dan jam kerja yang lama di pabrik-pabrik Foxconn. Foxconn, perusahaan Taiwan yang merakit sebagian besar produk Apple, membantah bahwa ada aturan kerja tadi.
Setelah tuduhan itu, seorang warga Amerika Mark Shields, memulai usaha petisi, yang menuntut aturan kerja yang lebih baik di pabrik-pabrik itu, mengumpul hampir seperempat juta tanda-tangan. Shields memberitahu VOA hari Senin bahwa pengumuman Apple itu adalah satu langkah pertama yang besar tetapi ia mengatakan ia menghendaki strategi perlindungan pekerja yang diumumkan untuk produk Apple yang baru.
Apple mengatakan Perhimpunan Perburuhan Adil akan mengadakan penyelidikan di tempat-tempat dimana lebih dari 90 persen produk Apple dirakit.
