Menurut sebuah tulisan dalam situs Pew Research mengenai tantangan yang diberikan Bahasa Arab terhadap sensus Amerika, penggunaan bahasa Arab dalam rumah telah meningkat 29 persen antara tahun 2010 dan 2014 di antara orang yang berusia 5 tahun ke atas.
Ini berarti ada kira-kira 1,1 juta orang pengguna Bahasa Arab, yang membuat bahasa Arab sebagai bahasa yang ke-7 terbanyak penggunanya di Amerika Serikat.
Sebagai perbandingan, jumlah orang yang menggunakan bahasa Spanyol di rumah meningkat 6 persen.
Pew mengatakan peningkatan itu terjadi karena imigrasi yang terus datang dari Timur-Tengah dan Afrika Utara dan peningkatan penduduk Muslim di Amerika Serikat.
Dari antara orang yang berbahasa Arab di rumah, Pew mengatakan 38 persen tidak lancar berbahasa Inggris. Empat puluh dua persen orang yang menggunakan bahasa Spanyol melaporkan tidak lancar berbahasa Inggris.
Pertumbuhan pengguna Bahasa Arab kemungkinan akan mendorong Biro Census Amerika, yang menyediakan data trend ekonomi dan demografi di Amerika dengan mensurvei sumah-rumah di seluruh Amerika, untuk menambah kategori “Timur Tengah/Afrika Utara” untuk sensus tahun 2020.
Dalam sensus tahun 2010, warga yang berbahasa Arab mengisi formulir pertanyaan berbahasa Inggris, tetapi diberi peluang menggunakan “pedoman bantuan Bahasa” yang disediakan Biro Sensus.
Pertumbuhan pengguna Bahasa Arab akan menyebabkan Biro Sensus mempertimbangkan cara menanggapinya, tetapi Bahasa Arab memberi tantangan yang unik bagi para penerjemah.
Sebagai contoh, pertanyaan-pertanyaan survei menyediakan kotak-kotak untuk di-isi dengan huruf-huruf jawaban, tetapi bahasa Arab ditulis dengan huruf-huruf yang tersambung. Bahasa Arab juga ditulis dari kanan-ke-kiri.
Nama-nama Arab juga menimbulkan masalah karena nama Arab dalam tulisan Arab dapat ditulis dengan berbagai cara dalam huruf bahasa Inggris. Sebagai contoh nama Arab yang biasa ditemui, Hussein, dapat dieja dengan Hussain, Husein, Husain, Houssain dan Houssein. [gp]