Tempat pemakaman yang terletak di bagian tenggara negara bagian Virginia merupakan tempat peristirahatan bagi Kapten Humayun Khan dan lebih dari 400.000 tentara, veteran dan keluarga mereka.
Dari semua tempat pemakaman di Amerika, persyaratan untuk dikebumikan di Arlington adalah yang paling ketat. Salah satu syaratnya adalah hanya mereka yang meninggal ketika berdinas di medan perang atau penerima Medali Kehormatan (Medal of Honor), Purple Heart atau penghargaan setara itu yang boleh dikebumikan di Arlington National Cemetery.
Kapten Khan – seorang tentara Muslim-Amerika yang keluarganya berasal dari Pakistan – tewas dalam serangan bom bunuh diri Juni 2004 ketika Perang Irak. Dalam wawancara dengan VOA, ayah Khan – Khizr – menggambarkan kematian putranya, dengan mengatakan Kapten Khan memerintahkan teman-temannya untuk “tiarap” ketika ia mendekati “mereka yang diduga sebagai teroris” dalam sebuah mobil, dengan tangan terangkat ke atas.
“Sebagai tentara terlatih, ia tahu bahaya yang dihadapinya, karena jika tidak tentu ia tidak memerintahkan anak buahnya untuk tiarap. Itulah pesan dalam Islam. Itulah pesan perdamaian”, ujar Khzir.
Khizr dan calon presiden Partai Republik Donald Trump terlibat perang kata-kata sejak Khizr menyampaikan pidato pada konvensi nasional
Partai Demokrat di Philadelphia pekan lalu, dimana Khizr mengatakan Trump “tidak mengorbankan apapun” bagi Amerika.
Setelah kematian Khan, kedua orang tua dan adik-adiknya enggan bergabung dengan keluarga penerima Bintang Emas Amerika – suatu perkumpulan keluarga anggota tentara Amerika yang tewas di medan tempur dan mendukung kegiatan militer tertentu.
Kontroversi antara orang tua Kapten Khan dan Trump telah memicu minat orang untuk datang ke taman makam pahlawan Arlington. Terlihat kenaikan jumlah orang yang melayat ke makam Kapten Khan untuk menyampaikan perhormatan dan meletakkan karangan bunga di makam yang diukir dengan bintang dan bulan sabit, lambang agama Islam.
Juru bicara Arlington National Cemetery Stephen Smith mengatakan kepada VOA, “ada lebih banyak peminat” tetapi “tidak bisa memastikan jumlah” orang yang pergi ke Seksi 60 dimana Kapten Khan dimakamkan.
Kapten Khan sebelumnya dianugerahi Bintang Perunggu dan Purple Heart setelah tewas di Irak. Bintang Perunggu merupakan lambang “tindakan kepahlawanan yang ditunjukkan di medan tempur” oleh seseorang dari cabang Angkatan Bersenjata apapun.
Sebelumnya pada tahun 1782 Bintang Perunggu atau Bronze Medal dikenal sebagai Badge of Military Merit, atau penghargaan Purple Heart tertua dalam militer. Departemen Urusan Veteran menggambarkan Purple Heart sebagai “salah satu medali yang paling dihormati dan diakui” yang dianugerahkan pada anggota militer yang tewas atau luka-luka dalam perang melawan musuh.
Ayah Kapten Khan – Khizr Khan – adalah seorang pengacara. Dalam pidato pada konvensi nasional Partai Demokrat di Philadelphia pekan lalu, Khizr mengatakan, “Putra kami Humayun juga punya mimpi, yaitu menjadi pengacara militer. Tetapi ia mengesampingkan mimpinya pada hari ia mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan sesama tentara lainnya”.
Selain tempat peristirahatan Kapten Khan di Arlington, ada sejumlah lokasi lain yang menjadi tempat peristirahatan terakhir para veteran dan keluarga mereka. Departemen Urusan Veteran mengelola hampir 3,5 juta kuburan di 133 tempat pemakaman, satu tempat pemakaman khusus veteran dan 33 tempat pemakaman tentara di 40 negara bagian di Amerika dan Puerto Rico. [em]