Tautan-tautan Akses

Armenia Akui Negara Palestina


FILE - Kantor Kementerian Luar Negeri Armenia di Yerevan, Armenia, 20 September 2023. (REUTERS/Irakli Gedenidze)
FILE - Kantor Kementerian Luar Negeri Armenia di Yerevan, Armenia, 20 September 2023. (REUTERS/Irakli Gedenidze)

Armenia, Jumat (21/6) mengumumkan pengakuannya terhadap Negara Palestina. Armenia menjadi yang terbaru di antara sederetan negara yang mengakui hal tersebut selama berkecamuknya perang di Gaza.

Belum ada tanggapan resmi dari Israel atas keputusan Armenia. Namun pengakuan negara Palestina oleh sejumlah negara lain sebelumnya menuai teguran keras dari para pejabat Israel.

Armenia juga menyatakan bahwa negara itu menentang “kekerasan terhadap penduduk sipil.”

“Menegaskan komitmennya terhadap hukum internasional, kesetaraan bangsa, kedaulatan dan hidup berdampingan secara damai, Republik Armenia mengakui Negara Palestina,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Armenia.

Pernyataan itu menambahkan bahwa Armenia “benar-benar ingin membangun perdamaian dan stabilitas jangka panjang di Timur Tengah.”

Armenia, yang dilanda konflik dengan negara tetangganya Azerbaijan selama beberapa dekade, mengecam tindakan militer Israel di Gaza.

“Armenia menyesalkan penggunaan infrastruktur sipil sebagai tameng selama konflik bersenjata dan kekerasan terhadap penduduk sipil,” kata kementerian itu.

Armenia juga menyesalkan Hamas atas "penahanan warga sipil" dan mengatakan pihaknya "mndukung tuntutan komunitas internasional untuk membebaskan mereka."

Pejabat senior Otoritas Palestina, Hussein Al-Sheikh, menyambut baik langkah tersebut. “Ini adalah kemenangan atas hak, keadilan, legitimasi, dan perjuangan rakyat Palestina untuk pembebasan dan kemerdekaan,” kata Al-Sheikh di media sosial. “Terima kasih, teman kami, Armenia.”

Perang Gaza dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, yang mengakibatkan kematian 1.194 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Militan juga menyandera 251 orang, 116 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 41 orang yang menurut militer Israel tewas.

Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 37.431 orang di Gaza, sebagian besar adalah warga sipil, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

Israel adalah pemasok senjata utama ke Azerbaijan, negara tetangga yang menjadi musuh bebuyutan Armenia. Armenia telah terlibat dalam sengketa wilayah selama puluhan tahun atas wilayah Nagorno-Karabakh yang direbut kembali oleh Azerbaijan tahun lalu dari kelompok separatis Armenia. [ab/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG