Gencatan senjata ketiga di Nagorno-Karabakh tampaknya runtuh hari Senin (26/10). Gencatan itu kembali gagal mengakhiri pertempuran empat pekan terkait wilayah kantong yang disengketakan itu. Armenia dan Azerbaijan saling menuduh pihak lain melanggar gencatan senjata yang diperantarai AS itu, tidak lama setelah mulai berlaku pada pukul 08.00 waktu setempat.
Kementerian Luar Negeri Azerbaijan mengemukakan dalam suatu pernyataan bahwa pasukan Armenia telah menggempur desa-desa di kawasan Terter dan Lachin dalam “pelanggaran berat” gencatan senjata.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Armenia mengemukakan pernyataan serupa, dengan mengatakan pasukan Azerbaijan telah melakukan “pelanggaran berat” gencatan senjata dengan tembakan artileri di berbagai wilayah di garis kontak.
Departemen Luar Negeri AS serta pemerintah Azerbaijan dan Armenia mengumumkan “gencatan senjata kemanusiaan” terbaru dalam pernyataan bersama hari Minggu (25/10).
Presiden AS Donald Trump melalui Twitter menyatakan, “Selamat untuk PM Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, yang baru saja sepakat untuk mematuhi gencatan senjata yang efektif mulai tengah malam. Banyak nyawa akan diselamatkan.”
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam cuitan pada hari Minggu (25/10) juga mengatakan AS memfasilitasi “negosiasi intensif” dan Menteri Luar Negeri Armenia Zohrab Mnatsakanyan serta Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov “telah berkomitmen untuk menerapkan dan mematuhi gencatan senjata.” [uh/ab]