Dalam sebuah video emosional, mantan gubernur negara bagian California Arnold Schwarzenegger mengecam kekerasan baru-baru ini di Capitol Hill, mengaitkannya dengan situasi pasca Nazi di Eropa. Dia juga menyebut "kebohongan Trump" memicu pergolakan itu.
"Presiden Trump berusaha membatalkan hasil pemilu yang adil. Dia berusaha melakukan kudeta dengan menjejali orang dengan kebohongan," kata Schwarzenegger, yang berusia 73 tahun, dalam video berdurasi tujuh menit yang diunggah ke media sosial, Minggu (10/1).
"Ayah saya dan tetangga kami juga pernah dibohongi, dan saya tahu ke mana arah kebohongan semacam itu," kata Schwarzenegger, menceritakan apa yang disebutnya "rezim paling jahat" dalam sejarah di Austria. Ia membandingkan Nazi dengan Proud Boys, kelompok supremasi kulit putih di AS. Organisasi Southern Poverty Law Center menyebut Proud Boys sebagai kelompok bertujuan menyebarkan kebencian.
Schwarzenegger pada Minggu (10/1) memperingatkan bahwa Trump akan menjadi "tidak relevan seperti cuitan lama" setelah pelantikan. Aktor Terminator itu juga mendesak disusunnya undang-undang agar peristiwa seperti pada Rabu (6/1) itu tidak akan terjadi lagi.
Trump mengklaim, tanpa bukti, bahwa dia memenangkan pemilu pada 3 November. Massa pendukungnya menerobos keamanan di Capitol Hill pada Rabu (6/1) ketika Kongres sedang dalam proses mensertifikasi kemenangan Joe Biden. [vm/pp]