Ribuan orang Irak turun ke jalan-jalan hari Jumat dalam demonstrasi “Hari Kemarahan” di seluruh Irak yang menyebabkan sekurang-kurangnya 11 orang tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan.
Paling sedikit lima orang dilaporkan tewas di kota Mosul, Irak utara, sementara bentrokan juga pecah di kota-kota lain, termasuk Tikrit, Hawija, Fallujah, Samarra dan ibukota Irak, Baghdad.
Sebagian besar korban tewas akibat pasukan keamanan melepaskan tembakan untuk membubarkan orang ramai yang mendekati gedung-gedung pemerintah. Para demonstran juga membakar beberapa gedung.
Di Baghdad, para demonstran menumbangkan dinding beton dan melemparkan batu ke polisi anti huru-hara yang merintangi jembatan menuju Zona Hijau yang dikawal ketat di Baghdad. Daerah itu adalah tempat gedung-gedung pemerintah dan kedutaaan.
Demonstrasi hari Jumat itu, yang direncanakan selama beberapa minggu, adalah yang terbaru dalam serangkaian demonstrasi di Irak yang diilhami oleh pemberontakan di Tunisia, Mesir dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Orang Irak telah menuntut pelayanan umum yang lebih baik dan tindakan untuk membersihkan korupsi pemerintah.
Dalam berita terpisah, serangan terhadap sebuah penyulingan minyak besar Irak mengakibatkan sekurang-kurangnya dua orang tewas. Para pejabat pemerintah mengatakan sejumlah pria bersenjata menyerbu masuk ke penyulingan di kota Baiji itu, di sebelah utara Baghdad, di provinsi Salahuddin Sabtu pagi.
Mereka menembak paling sedikit dua orang dan meledakkan beberapa bom di penyulingan itu. Ledakan-ledakan itu menyebabkan kebakaran besar yang menutup sarana tersebut. Kekerasan oleh militan di Irak telah berkurang dalam beberapa tahun belakangan ini, tetapi serangan-serangan masih sering terjadi.