Para pejabat di Sudan Selatan mengatakan lebih dari 150 orang tewas dalam bentrokan antara tentara dan para milisi pemberontak yang berbeda.
Pejabat militer mengatakan satu milisi, dipimpin oleh Gabriel Tanginya, menyerah Minggu malam setelah tembak-menembak sengit sehari sebelumnya. Seorang jurubicara Angkatan Darat mengatakan pertempuran itu menewaskan 57 pemberontak dan tujuh prajurit.
Juru bicara itu mengatakan lebih dari 100 orang tewas dalam pertempuran terpisah antara tentara dan kelompok pemberontak yang dipimpin oleh mantan jenderal Peter Gadet.
Dia mengatakan pertempuran berlangsung selama beberapa hari minggu lalu sewaktu para pengikut Gadet berusaha merebut kota-kota di distrik Mayom, di negarabagian Unity. Kedua belah pihak mengaku unggul dalam pertempuran itu. Milisi Gadet mengatakan mereka membunuh ratusan tentara angkatan darat.
Sementara itu, kepala kantor kemanusiaan PBB Valerie Amos mengutuk keras pembunuhan seorang pekerja bantuan PBB di Sudan selatan hari Sabtu dan menuntut pembebasan dengan selamat dua pekerja lainnya yang hilang selama seminggu.
Amos mengatakan insiden-insiden itu menunjukkan adanya pengabaian terhadap keselamatan dan keamanan personil kemanusiaan. Ia mendesak pemerintah dan semua kelompok bersenjata di Sudan selatan agar membiarkan para pekerja bantuan menjangkau rakyat yang membutuhkan bantuan.