Banyaknya universitas Amerika yang berpartisipasi dalam Pameran Pendidikan Tinggi AS (The 2011 US Higher Education Fair), menurut Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel, menunjukkan menunjukkan minat yang besar dari dunia pendidikan tinggi di Amerika terhadap siswa dari Indonesia. Tak kurang dari 60 perguruan tinggi dari seluruh penjuru Amerika mengikuti acara pameran pendidikan ini.
Dalam kesempatan tersebut, Marciel menegaskan kembali bahwa Amerika dengan tangan terbuka mengundang mahasiswa dari Indonesia dengan memberikan berbagai kemudahan dalam mengurus visa pelajar ke Amerika.
Untuk periode Juni hingga Agustus tahun ini, menurut catatan Marciel, pihak Kedutaan AS mengabulkan 90 persen permohonan visa pelajar. Kemudahan ini membuat jumlahpelajar Indonesia di Amerika melonjak hingga 20 persen dalam 10 tahun terakhir.
Lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan internasional melalui beasiswa dan pertukaran, Indonesian International Education Foundation (IIEF) menjadi penyelenggaran pameran pendidikan ini. Menurut Direktur IIEF, Diana Kartika Jahja, sejauh ini studi yang paling banyak diminati oleh mahasiswa Indonesia adalah bidang teknik dan ekonomi.
Hadir dalam Pameran Pendidikan Tinggi AS universitas-universitas yang telah memiliki akreditasi dan cukup bergengsi di Amerika seperti University of California-Berkeley, University of Iowa, University of Minnesota-Twin Cities dan University of Denver. Ia mengaku sangat puas dengan respon publik yang luar biasa meski pameran hanya berlangsung singkat selama tiga jam.
Salah satu pengunjung yang terlihat sibuk memilih universitas ini adalah Fauziah, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, yang telah mendapatkan beasiswa dari program Beasiswa PRESTASI dari IIEF. Ia memilih Amerika sebagai negara tujuan studi karena beberapa persamaan antara Indonesia dan AS. “Masalah populasinya yang sama dengan Indonesia, yaitu sama-sama negara dengan populasi yang besar. Saya berharap bisa belajar tentang public health (kesehatan masyarakat) di sana yang mungkin bisa diterapkan di sini, ” ujar Fauziah.
Seorang pengunjung lain, Ricky Tirtajaya, sengaja meluangkan waktu sepulang dari kantor untuk melihat pameran ini. Profesional muda di bidang telekomunikasi ini mengatakan hingga kini, Amerika Serikat masih menjadi tujuan favorit bagi para pencari beasiswa seperti dirinya yang ingin mendalami studi mengenai ekonomi dan bisnis “Studi MBA itu dulu awalnya dari Amerika dan memang paling bagus di sana dan baru setelah itu diadaptasi oleh negara lain. Jadi, pasti yang terbaik memang di Amerika.”
