Sebuah artikel tentang cara mengidentifikasi kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) yang diterbitkan oleh sebuah koran Malaysia menuai kemarahan di media sosial, di tengah berkembangnya pengaruh kelompok garis keras, Reuters melaporkan, Selasa (13/2).
Komunitas LGBT sering mengalami persekusi di Malaysia. Sodomi termasuk tindak pidana di Malaysia dan pemerintah juga mendukung kampanye untuk menghentikan homoseksual dan transgender.
Artikel itu diterbitkan oleh harian berbahasa Melayu paling laris, Sinar Harian, berisi daftar tips bagaimana mengidentifikasi gay atau lesbian.
Daftar itu menggambarkan laki-laki maskulin gay biasanya senang “mengenakan kaos ketat untuk menunjukkan otot perutnya” dan berjanggut atau berkumis. Kalimat berikutnya mengatakan pria gay yang bergaya seperti perempuan, akan melotot setiap kali mereka melihat seorang pria tampan.
Kaum lesbian digambarkan sebagai pembenci kaum pria yang sangat pencemburu dan suka berpelukan serta bergandengan tangan.
“Saya kenal dengan banyak pendeta dan ustaz. Saya kenal banyak orang-orang religius yang senang memelihara janggut panjang. Apakah maksud anda, mereka ini gay?” kata Arwind Kumar, yang mengunggah video berdurasi 4 menit di akun Facebooknya, mengkritik teori tersebut.
Banyak kejadian kejadian di Malaysia yang sering kali bersifat homofobia. Pada Juni, Kementerian Kesehatan meluncurkan kontes bagaimana “mencegah” homoseksualitas dan transgender. Kontes ini kemudian dibatalkan setelah tekanan dari berbagai kelompok LGBT.
Sebuah “adegan gay” di film kartun Walt Disney “Beauty and the Best” hampir saja mengakibatkan film itu dilarang diputar di bioskop-bioskop di Malaysia, tahun lalu. [fw/au]