AS meminta Jepang bergabung dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan, menjadi kemitraan tiga negara untuk menghadapi agresi baru Korea Utara.
Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS Laksamana Mike Mullen menyampaikan demikian pada hari Kamis di Tokyo setelah bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jepang Ryoichi Oriki dan Menteri Pertahanan Toshimi Kitazawa. Mullen sebelumnya memberitahu para pejabat Korea Selatan harapannya bahwa Jepang akan bergabung dengan mereka dalam perencanaan dan turut dalam latihan militer untuk menanggapi setiap serangan baru Korea Utara.
Mullen mengatakan di Tokyo bahwa negara-negara yang bersekutu tersebut harus menggabung pasukan untuk menghadapi bahaya yang meningkat dari Utara, yang bulan lalu melancarkan serangan artileri terhadap sebuah pulau Korea Selatan dan menewaskan empat orang. Tetapi, ia juga mengatakan tanggapan terhadap setiap serangan di masa depan harus “setimpal” supaya tidak memperuncing sengketa.
Mullen juga menyatakan lagi keluhan Amerika bahwa Tiongkok telah memungkinkan tingkah laku Korea Utara yang gegabah karena Tiongkok gagal mengutuknya dengan keras. Ia mengatakan Tiongkok harus memimpin dan membimbing Korea Utara ke masa depan yang lebih baik.
Korea Utara membela serangannya pada tanggal 23 November lalu terhadap pulau Yeonpyeong, yang menewaskan dua tentara dan dua orang sipil dan menghancurkan 29 rumah.