Kebijakan mencabut larangan donor darah dari kaum gay, yang sudah lama dianggap sebagai bentuk diskriminasi, bisa menambah pasokan darah sebesar 2 hingga 4 persen.
Larangan donor darah seumur hidup dari orang gay dan biseksual diberlakukan tahun 1983, ketika wabah HIV mulai merebak. Saat itu, belum ada tes yang bisa segera menunjukkan infeksi virus penyebab AIDS itu dalam darah manusia.
Kini Badan Pangan dan Obat-obatan Amerika (FDA) hanya akan melarang donasi darah dari orang gay yang melakukan hubungan seks sesama jenis dalam setahun terakhir.
Larangan serupa telah diberlakukan di sejumlah negara Eropa, termasuk Inggris.
Langkah tersebut disambut baik karena larangan sebelumnya dianggap melanggengkan stigma terhadap orang gay dan biseksual, bukannya berdasarkan kajian ilmiah terbaru.