Tautan-tautan Akses

AS akan Perkuat Kehadiran Pasukan Marinirnya di Asia Timur


Jenderal Marinir Joseph Dunford, ketua kepala-kepala staf gabungan angkatan bersenjata Amerika.
Jenderal Marinir Joseph Dunford, ketua kepala-kepala staf gabungan angkatan bersenjata Amerika.

Wakil Presiden Amerika Mike Pence mengatakan Amerika bersedia mengadakan perundingan tanpa syarat dengan Korea Utara tentang program nuklir negara itu, tapi menteri LN Rex Tillerson mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan perundingan seperti itu. Perbedaan pendapat antara para pejabat Amerika ini muncul ditengah laporan bahwa Departemen Pertahanan Amerika sedang mempertimbangkan penambahan pasukan marinir yang lebih besar di Asia.

Harian Wall Street Journal melaporkan minggu lalu bahwa Pentagon sedang mempertimbangkan akan memperkuat pasukan marinirnya di Asia Timur.

Walaupun juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Christopher Logan tidak bersedia membicarakan secara rinci rencana pengiriman pasukan itu, para pengecamnya mengatakan, ini hanya akan menambah ketegangan dengan China dan Korea Utara, dan pada dasarnya hanya mencerminkan rasa ketakutan.

Pasukan khusus Marinir bertugas sebagai pasukan gerak cepat dan punya kemampuan melakukan berbagai operasi mulai dari penanganan krisis dan tindakan anti teroris sampai melancarkan operasi besar yang dilakukan bersama pasukan angkatan bersenjata lainnya.

Kata Lt. Kolonel Daniel Davis, pensiunan angkatan darat Amerika, yang kini bekerja sebagai pakar pertahanan pada sebuah lembaga riset di Washington, peningkatan pasukan itu hanya akan menambah kekhawatiran Korea Utara bahwa kita sedang menyiapkan suatu serangan.

Kepada jaringan televisi CNBC, Kolonel Davis juga mengatakan adalah salah kalau kita mengirim pasukan ke Asia Timur sebagai tanggapan atas usaha Cina memperkuat kehadirannya di Laut Cina Selatan.

“Kita tidak bisa mengadakan diplomasi yang efektif kalau kita terus mengancam lawan dialog kita,” tambahnya.

Tapi Kolonel Davis mengatakan menarik pasukan Amerika dari Timur Tengah adalah suatu hal yang baik, karena kawasan itu hanya akan “menguras uang kita dan menimbulkan banyak korban, tanpa ada untungnya.”

Kendati perlu menarik pasukannya dari Timur Tengah, Amerika jangan mengirim pasukannya ke Asia dimana mereka bisa terlibat dalam perang darat yang lebih gawat dari yang pernah terjadi dulu, tambahnya.

Kemungkinan pengiriman pasukan marinir Amerika ke Asia Timur itu muncul ketika seorang jenderal Amerika berkunjung ke kawasan Asia-Pasifik untuk menegaskan komitmen Amerika membela sekutu-sekutunya dari ancaman siapapun.

“Tidak ada cara yang lebih kuat untuk menunjukkan komitmen kita kepada para sekutu selain dengan kehadiran secara fisik,” kata Jenderal Marinir Joseph Dunford, ketua kepala-kepala staf gabungan angkatan bersenjata Amerika ketika berkunjung ke Australia minggu lalu.

Tiap unit pasukan khusus Marinir terdiri dari satuan tugas udara-darat yang berkekuatan 2,200 orang, yang biasanya ditugaskan diatas kapal-kapal perang dan kapal induk supaya bisa dikerahkan dengan cepat untuk menghadapi krisis.

Secara keseluruhan, di Jepang terdapat 50.000 tentara Amerika dan 28.000 orang di Korea Selatan. [ii]

XS
SM
MD
LG