Militer Amerika telah mengakui bahwa para operator yang menjalankan pesawat tak berawak jarak jauh bersalah atas tewasnya 23 warga sipil dalam serangan di Afghanitan sebelumnya dalam tahun ini.
Tentara Amerika menembakkan misil dan roket terhadap kendaraan sipil di provinsi Uruzgan setelah keliru mengira bahwa kendaraan tersebut adalah konvoi pemberontak Taliban.
Laporan investigasi militer atas insiden 21 Februari itu mengatakan, awak operator yang menjalankan pesawat tak berawak itu memberikan laporan yang tidak akurat dan mengabaikan informasi bahwa warga sipil berada dalam konvoi itu.
Laporan tadi yang dirilis Sabtu, menggambarkan pos-pos komando – tidak berfungsi dengan baik – dan mengatakan mereka tidak dapat memberikan kepada para komandan pasukan darat dengan bukti dan analisis bahwa kendaraan tersebut adalah bukan ancaman musuh.
Komandan tertinggi Amerika di Afghanistan, Jenderal Stanley McChristal, mengatakan, dengan tidak hati-hati dan keliru menewaskan atau melukai warga sipil sangat menyedihkan. Dia katakan, Amerika akan berusaha sedapatnya untuk memperoleh kembali kepercayaan rakyat Afghanistan.
Dalam perkembangan lainnya, pejabat-pejabat Afghanistan mengatakan kelompok Taliban telah menguasai sebuah kabupaten terpencil di Afghanistan Timur setelah berperang selama berhari-hari dengan polisi.
Pejabat-pejabat provinsi mengatakan, pemberontak Taliban menguasai distrik Barg-e-Matal hari Sabtu setelah memaksa polisi mundur dari kompleks pemerintahan kabupaten. Kabupaten itu terletak di provinsi pegunungan Nuristan yang berbatasan dengan Pakistan.