Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Kolonel Steve Warren mengatakan, dua dari 28 kiriman senjata yang dijatuhkan lewat udara oleh Amerika untuk pasukan Kurdi yang memerangi militan negara islam, ISIS, tidak sampai pada tujuan.
"Kemarin kami mengumumkan bahwa satu paket besar yang dikirim kesasar dan dimusnahkan. Sejak itu kami memeriksa kembali pengiriman itu dan berkesimpulan bahwa kiriman kedua juga telah nyasar dan mungkin jatuh ke tangan musuh,” ujar Warren.
Kiriman senjata itu mencakup senjata-senjata kecil, granat tangan, peralatan dan keperluan medis, serta amunisi.
Kolonel Warren mengatakan, angin tampaknya telah menyebabkan kiriman itu, yang diturunkan dengan parasut, melesat dari jalur yang direncanakan. Tapi hilangnya kiriman itu tidak merisaukan Departemen Pertahanan Amerika.
“Akan selalu ada kesalahan dalam jenis operasi seperti ini. Faktanya, kami selalu membawa kiriman yang lebih banyak untuk dijatuhkan dari pesawat, karena kami tahu beberapa paket besar itu akan nyasar,” tambahnya.
Sebuah rekaman video yang dirilis hari Selasa oleh kelompok media ISIS menunjukkan golongan ekstremis sedang memeriksa sejumlah senjata dan benda-benda lain. Kolonel Warren mengatakan, persenjataan dalam berkas kiriman itu tidak akan memperkuat musuh, tetapi ke-26 paket besar yang diambil oleh pasukan sekutu akan sangat membantu mereka.
Idriss Nassan, seorang jurubicara pasukan Kurdi yang memerangi ISIS di Kobani, menyatakan optimisme seperti yang disampaikan Kolonel Warren.
“Kami mengatakan kepada masyarakat internasional dan koalisi sejak awal serangan ini bahwa kami memerlukan bantuan senjata dan amunisi. Dengan bantuan ini kami akan dapat mengalahkan ISIS di darat," kata Idriss.
Pusat Komando Amerika mengatakan pesawat udara Amerika melakukan enam serangan dekat kota Kobani dalam 24 jam terakhir. Pasukan Kurdi, yang didukung oleh koalisi angkatan udara telah mencegah ISIS menguasai Kobani selama berminggu-minggu.
Sementara itu, di Irak, belasan serangan udara pimpinan Amerika membantu menangkis serangan ISIS terhadap bendungan di Mosul yang strategis, kata Kolonel Steve Warren.
Pusat Komando Amerika mengatakan, serangan-serangan itu telah menghantam beberapa sasaran di pihak ISIS.
Bendungan besar itu merupakan prasarana sangat penting yang telah berulang-kali diserang oleh ISIS.
(Carla Babb/VOA).