Tautan-tautan Akses

AS Balas Serangan Militan yang Didukung Iran di Irak


Foto yang dirilis oleh tentara Iran pada 19 Januari 2024, menunjukkan sebuah rudal diluncurkan dari wilayah selatan Iran dalam latihan militer yang dilakukan oleh pasukan Iran. (Foto: Iranian Army via AP)
Foto yang dirilis oleh tentara Iran pada 19 Januari 2024, menunjukkan sebuah rudal diluncurkan dari wilayah selatan Iran dalam latihan militer yang dilakukan oleh pasukan Iran. (Foto: Iranian Army via AP)

Amerika Serikat menyerang proksi yang didukung Iran di Irak, sebagai balasan atas serangkaian serangan terhadap pasukan Amerika Serikat dan koalisi dalam beberapa hari terakhir, kata seorang pejabat pertahanan AS kepada VOA.

Serangan itu menarget tiga fasilitas di Irak barat yang digunakan oleh Kataib Hizbullah dan kelompok proksi Iran lainnya.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, memperingatkan bahwa Washington tidak mengesampingkan akan adanya serangan tambahan, jika diperlukan.

“Kami tidak berupaya untuk meningkatkan konflik di kawasan ini,” kata Austin dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan, “Kami sepenuhnya siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut guna melindungi masyarakat dan fasilitas kami.”

“Kami menyerukan kepada kelompok-kelompok ini dan sponsor mereka di Iran untuk segera menghentikan serangan-serangan itu,” katanya.

Serangan baru AS itu terjadi tak lama setelah militan yang didukung Iran menyerang pangkalan udara Ain al-Asad di Irak barat, dengan serangan drone satu arah.

Pangkalan itu juga menjadi sasaran pada hari Sabtu oleh rentetan rudal balistik yang diluncurkan dari dalam Irak. Meski sebagian besar rudal ditembak jatuh, sekretaris pers Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder mengatakan rudal yang mendarat di pangkalan, menyebabkan empat personel AS cedera otak traumatis.

Ada lebih dari 150 serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah sejak serangan teror Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, melukai sedikitnya 83 warga AS di Irak dan Suriah, kata seorang pejabat pertahanan Amerika kepada VOA. Semua korban kecuali dua orang telah kembali bertugas.

Sebelumnya pada hari Selasa (23/1), militer Amerika Serikat menghantam rudal anti-kapal di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi yang siap diluncurkan dan menimbulkan ancaman terhadap kapal maritim, menurut Ryder. [ps/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG