Tautan-tautan Akses

AS Batasi Visa Pejabat China Terkait Tibet


Warga Tibet dalam pengasingan dan warga India setempat berunjuk rasa memprotes pemerintah China di Dharmsala, India, 19 Juni 2020.
Warga Tibet dalam pengasingan dan warga India setempat berunjuk rasa memprotes pemerintah China di Dharmsala, India, 19 Juni 2020.

Amerika Serikat, Selasa (7/7), mengatakan membatasi visa pejabat China terkait isu Tibet dan memperbarui seruan "otonomi yang berarti" di wilayah yang mayoritas beragama Budha itu.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan ia mengambil tindakan terhadap sejumlah pejabat yang tidak dirinci, berdasarkan undang-undang baru AS untuk menekan China agar memperbolehkan warga Amerika berkunjung ke Tibet.

"Sayangnya, Beijing secara sistematis terus menghalangi perjalanan ke Daerah Otonomi Tibet dan daerah Tibet lainnya oleh diplomat AS dan pejabat lainnya, wartawan dan turis, sementara pejabat dan warga negara RRC lainnya menikmati akses yang jauh lebih besar ke Amerika," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.

Pompeo membatasi visa untuk pejabat China yang "secara substansial dianggap terlibat" dalam pengucilan orang asing dari daerah Tibet.

Departemen Luar Negeri AS menolak menyebutkan nama para pejabat itu atau berapa banyak orang yang terimbas, dengan mengutip undang-undang kerahasiaan AS.

Di tengah meningkatnya ketegangan dengan China, Amerika semakin sering mengeluarkan sanksi-sanksi visa semacam itu. AS sebelumnya mengambil tindakan atas pengekangan Beijing terhadap kebebasan berekspresi di Hong Kong dan penahanan berkelanjutan terhadap sekitar satu juta warga Uighur dan Muslim Turki lainnya.

Tindakan terkait Tibet itu dilakukan berdasarkan undang-undang 2018 yang disahkan oleh Kongres untuk menekan China terkait pembatasannya yang ketat di wilayah Himalaya itu. [my/ft]

XS
SM
MD
LG