Tautan-tautan Akses

AS Bergabung dengan Inggris, Uni Eropa, Jatuhkan Sanksi Baru untuk Iran


Acara penghormatan warga Iran yang diduga dibunuh oleh pemerintah mereka di tengah protes yang berlangsung di Iran di National Mall pada Sabtu, 17 Desember 2022, di Washington, AS. (Foto: AP)
Acara penghormatan warga Iran yang diduga dibunuh oleh pemerintah mereka di tengah protes yang berlangsung di Iran di National Mall pada Sabtu, 17 Desember 2022, di Washington, AS. (Foto: AP)

AS bergabung dengan Uni Eropa dan Inggris dalam menjatuhkan sanksi-sanksi baru pada hari Senin (23/1) terhadap Iran sebagai tanggapan atas tindakan keras terhadap demonstran di negara itu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers bahwa sanksi-sanksi baru itu dijatuhkan pada 10 orang, termasuk deputi menteri intelijen dan para komandan penting di Korps Garda Revolusi Iran.

Price mengatakan sanksi-sanksi itu dimaksudkan untuk “mendorong akuntabilitas hak-hak asasi manusia rezim Iran.”

Ia menambahkan, “Tindakan hari ini merupakan sejumlah sanksi terbaru yang dibuat melalui konsultasi erat dengan sekutu-sekutu dan mitra-mitra kami, dan ditujukan pada individu serta entitas yang terkait dengan tindakan kejam dan keras oleh pemerintah Iran terhadap pengunjuk rasa damai.”

Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Selasa (24/1) mengecam sanksi-sanksi baru dari Uni Eropa dan Inggris serta bertekad akan membalasnya dengan cara sama.

“Republik Islam akan segera mengumumkan daftar sanksi baru terhadap pelanggar HAM Uni Eropa dan Inggris,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani dalam sebuah pernyataan.

Sanksi-sanksi baru Uni Eropa yang dijatuhkan pada hari Senin itu menargetkan puluhan pejabat dan organisasi. Di dalam daftar sanksi Uni Eropa terdapat Menteri Olahraga dan Pemuda Iran Hamid Sajjadi, para pejabat senior Korps Garda Revolusi, Pasukan Polisi Khusus Iran, serta banyak perusahaan keamanan siber, spyware dan perangkat keamanan.

Anggota Garda Revolusi Iran berbaris untuk merayakan parade militer tahunan di mausoleum Ayatollah Khomeini, di luar Teheran, Iran, Senin, 8 April 2019 (Foto: AP)
Anggota Garda Revolusi Iran berbaris untuk merayakan parade militer tahunan di mausoleum Ayatollah Khomeini, di luar Teheran, Iran, Senin, 8 April 2019 (Foto: AP)

Mereka yang dikenai sanksi-sanksi Inggris mencakup deputi jaksa agung Iran Ahmad Fazelian. Menurut kementerian luar negeri Inggris, Fazelian bertanggung jawab atas sistem peradilan yang tidak adil yang menggunakan hukuman mati untuk tujuan politik.

“Mereka yang dikenai sanksi hari ini, mulai dari tokoh peradilan yang menggunakan hukuman mati untuk kepentingan politik hingga para preman yang memukuli pengunjuk rasa di jalan-jalan, berada di jantung represi brutal rezim terhadap rakyat Iran,” kata Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly dalam sebuah pernyataan. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG