Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengumumkan paket bantuan baru itu hari Kamis (7/7) di Kyiv, di mana ia bertemu para pejabat tinggi, termasuk Presiden Petro Poroshenko dan Perdana Menteri Volodymyr Groysman. Pertemuan itu dimaksudkan untuk membahas reformasi Ukraina dan gencatan senjata yang rapuh di Ukraina Timur.
Bantuan kemanusiaan Amerika untuk Ukraina sejak dimulainya krisis pada tahun 2014 kini berjumlah lebih dari 135 juta dolar.
Dana itu untuk mendukung Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan organisasi-organisasi kemanusiaan internasional lainnya dalam menyediakan kebutuhan darurat dasar bagi ribuan orang yang terimbas konflik yang masih terus berlangsung antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di kawasan Donetsk dan Luhanks di Ukraina Timur.
Menurut PBB, ada lebih dari 3,1 juta orang yang rawan terimbas krisis di Ukraina, termasuk banyak anak-anak, penyandang disabilitas dan lansia.
Sewaktu berbicara kepada wartawan di Kyiv, Kerry mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menerapkan sepenuhnya perjanjian Minsk untuk mengakhiri konflik di Ukraina Timur.
Kerry mengatakan korban jiwa terus berjatuhan di kawasan yang memisahkan pasukan pemerintah dan pasukan dukungan Rusia di Ukraina Timur.
Para pejabat Amerika telah membantah bahwa kunjungan Kerry dimaksudkan untuk mengirim pesan kepada Moskow menjelang KTT NATO Jumat ini di Warsawa, Polandia. Dalam KTT tersebut, para anggota NATO akan membahas ancaman militer dari Rusia, menyusul aneksasi negara itu terhadap Semenanjung Krimea, Ukraina, pada tahun 2014.
Hari Rabu, Kerry mengunjungi ibukota Georgia, Tbilisi, di mana ia menandatangani perjanjian untuk meningkatkan kerjasama militer Amerika-Georgia.
Seperti halnya Ukraina, Georgia prihatin mengenai aktivitas Rusia di wilayahnya dan ingin bergabung dengan NATO dan Uni Eropa. [uh/ab]