Tautan-tautan Akses

AS Berlakukan Sanksi Baru terhadap Pejabat dan Entitas Iran terkait Sensor dan Kekerasan terhadap Demonstran


Warga Iran memprotes kematian Mahsa Amini, 22 tahun, setelah dia ditahan oleh polisi moral, di Teheran, 1 Oktober 2022. (Foto: AP)
Warga Iran memprotes kematian Mahsa Amini, 22 tahun, setelah dia ditahan oleh polisi moral, di Teheran, 1 Oktober 2022. (Foto: AP)

Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (26/10) memberlakukan sanksi-sanksi baru terhadap Iran, menarget pejabat dan entitas Iran yang dinilai bertanggungjawab atas sensor internet dan tindakan keras terhadap demonstran pasca kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi moral.

Mahsa Amini ditangkap pada 13 September lalu oleh polisi moral karena tidak mengenakan jilbab secara benar, dan meninggal dalam tahanan pada 16 September. Demonstrasi memprotes kematian perempuan berusia 22 tahun itu menjadi salah satu tantangan paling berani terhadap kepemimpinan ulama Iran pascarevolusi tahun 1979.

Dalam pernyataannya, Departemen Keuangan mengatakan pihaknya memberlakukan sanksi terhadap pejabat-pejabat Garda Revolusi Iran IRGC, pejabat propinsi dan petugas penjara, serta dua entitas yang dituduh telah “berupaya mengganggu kebebasan digital” di Iran.

Langkah Departemen Keuangan Amerika itu menarget Hedayat Farzadi, yang dituduh telah mengoperasikan penjara Evin di mana sebagian besar tahanan politik ditahan. Juga Seyyed Heshmatollah Hayat Al Ghaib, Dirjen Lembaga Pemasyarakatan Provinsi Teheran, yang menurut Departemen Keuangan mengawasi penjara Evin.

Komandan organisasi intelijen IRGC Mohammad Kazemi, dan Wakil Komantan Operasi IRGC Abbas Nilforushan juga menjadi pejabat yang ditarget.

Tindakan Amerika itu membekukan aset AS apapun yang dimiliki mereka-mereka yang disebut dalam keputusan itu, dan secara umum melarang warga AS berurusan dengan mereka. Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi tertentu dengan mereka yang dikenai sanksi, juga berisiko dikenai sanksi serupa. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG