Qatar Airways, Kamis (6/7) menyatakan para penumpangnya kembali dapat membawa komputer laptop dan barang-barang elektronik pribadi lainnya dalam penerbangan langsung menuju Amerika Serikat.
Maskapai tersebut menyatakan bahwa Qatar Airways dan Bandara Internasional Hamad telah memenuhi ketentuan keamanan Amerika yang baru.
Pada Maret lalu, Amerika melarang penumpang membawa laptop dan perangkat elektronik besar ke kabin pesawat dalam penerbangan langsung dari 10 bandara di Timur Tengah dan Afrika Utara, karena khawatir teroris mungkin menyembunyikan bom di dalam perangkat tersebut.
Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika selanjutnya menyatakan pekan lalu bahwa maskapai-maskapai itu perlu menggunakan teknologi pencitraan canggih untuk sinar-X dan ultrasound dalam memindai perangkat yang dibawa ke kabin, atau kalau tidak larangan membawa peralatan elektronik ke dalam kabin pesawat tersebut akan berlanjut.
Qatar Airways adalah maskapai keempat yang mengumumkan pekan ini bahwa larangan tersebut telah dicabut bagi para penumpangnya.
Etihad yang berbasis di Abu Dhabi adalah maskapai pertama yang menyatakan demikian pada hari Minggu, sedangkan Emirates yang berbasis di Dubai dan Turkish Airlines yang berbasis di Istanbul menyatakan telah memenuhi ketentuan baru itu pada hari Selasa.
Seorang juru bicara Emirates mengemukakan dalam suatu pernyataan bahwa teknologi pencitraan baru telah ditempatkan di Dubai International, bandara tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional.
Emirates melaporkan bulan lalu terjadi penurunan pesanan untuk penerbangan ke Amerika Serikat, dan akibatnya maskapai itu mengurangi jadwal penerbangannya dari Dubai ke lima kota di Amerika.
Larangan ini masih berlaku bagi penerbangan nonstop menuju Amerika dari bandara-bandara di Yordania, Kuwait, Mesir, Arab Saudi dan Maroko. [uh/ab]