MINNEAPOLIS, AMERIKA —
FBI mengatakan saat ini tidak akan memberi komentar tentang penyelidikan aktif terhadap serangan kelompok teroris Al Shabab di Westgate Mall Nairobi dan apakah ada warga Amerika keturunan Somalia yang terlibat.
Tetapi bagi petugas FBI di Minneapolis, memerangi upaya Al Shabab untuk membuat warga Amerika keturunan Somalia menjadi radikal, telah menjadi prioritas utama selama bertahun-tahun. Kyle Loven – Kepala Divisi Konseling FBI bagi daerah itu mengatakan.
“Ada orang yang dikatakan pergi berjuang bagi organisasi asing yang oleh Departemen Luar Negeri Amerika dinyatakan sebagai organisasi teroris. Mereka itu melanggar undang-undang federal dan kami telah menghukum beberapa beberapa di antara mereka dalam dua tahun terakhir ini,” kata Loven.
Lebih dari 20 warga Amerika keturunan Somalia telah melakukan perjalanan ke Somalia untuk berjuang bagi kelompok teroris itu. Beberapa di antara mereka tewas di luar negeri. Beberapa lainnya kembali dan didakwa membantu organisasi teroris serta dijatuhi hukuman antara 3 – 20 tahun penjara. Kyle Loven mengatakan FBI berniat mengakhiri hubungan kelompok teroris antara Somalia dan Minnesota ini.
“Kami ingin mengetahui siapa yang membuat anak-anak muda disini jadi radikal, jadi fasilitator, dari mana uangnya berasal, dan berupaya menghentikan bantuan keuangan kepada mereka. Ini adalah tujuan penyelidikan tersebut,” ungkap Loven.
Anders Folk – mantan asisten jaksa Amerika untuk Minnesota mengatakan kontra-terorisme juga merupakan fokus utama.
“Sejauh yang menyangkut jumlah kasus yang diadili dan jumlah terdakwa yang divonis, ini merupakan penyelidikan kontra-terorisme paling luas yang pernah dilakukan di Minnesota,” kata Folk.
Ia menambahkan organisasi militan Islam mengindoktrinasi remaja-remaja Muslim yang tidak puas , di kota kembar – Minneapolis dan St. Paul – untuk merekrut teman-teman mereka dan melangsungkan perang jihad melawan musuh-musuh Islam.
“Al Shabab melakukan rekrutmen kelompok-kelompok sebaya di kedua kota kembar itu, menggunakan orang-orang yang sebelumnya meninggalkan Minnesota dan bergabung dengan organisasi itu di Somalia. Orang-orang ini yang merekrut teman-teman dan keluarga mereka di kedua kota kembar tersebut,” lanjut Folk.
Anders Folk mengatakan para penegak hukum dan warga Somalia yang moderat telah menurunkan pengaruh Al Shabab, tetapi kelompok itu masih berupaya menjangkau warga Somalia yang berisiko di Minnesota.
Tetapi bagi petugas FBI di Minneapolis, memerangi upaya Al Shabab untuk membuat warga Amerika keturunan Somalia menjadi radikal, telah menjadi prioritas utama selama bertahun-tahun. Kyle Loven – Kepala Divisi Konseling FBI bagi daerah itu mengatakan.
“Ada orang yang dikatakan pergi berjuang bagi organisasi asing yang oleh Departemen Luar Negeri Amerika dinyatakan sebagai organisasi teroris. Mereka itu melanggar undang-undang federal dan kami telah menghukum beberapa beberapa di antara mereka dalam dua tahun terakhir ini,” kata Loven.
Lebih dari 20 warga Amerika keturunan Somalia telah melakukan perjalanan ke Somalia untuk berjuang bagi kelompok teroris itu. Beberapa di antara mereka tewas di luar negeri. Beberapa lainnya kembali dan didakwa membantu organisasi teroris serta dijatuhi hukuman antara 3 – 20 tahun penjara. Kyle Loven mengatakan FBI berniat mengakhiri hubungan kelompok teroris antara Somalia dan Minnesota ini.
“Kami ingin mengetahui siapa yang membuat anak-anak muda disini jadi radikal, jadi fasilitator, dari mana uangnya berasal, dan berupaya menghentikan bantuan keuangan kepada mereka. Ini adalah tujuan penyelidikan tersebut,” ungkap Loven.
Anders Folk – mantan asisten jaksa Amerika untuk Minnesota mengatakan kontra-terorisme juga merupakan fokus utama.
“Sejauh yang menyangkut jumlah kasus yang diadili dan jumlah terdakwa yang divonis, ini merupakan penyelidikan kontra-terorisme paling luas yang pernah dilakukan di Minnesota,” kata Folk.
Ia menambahkan organisasi militan Islam mengindoktrinasi remaja-remaja Muslim yang tidak puas , di kota kembar – Minneapolis dan St. Paul – untuk merekrut teman-teman mereka dan melangsungkan perang jihad melawan musuh-musuh Islam.
“Al Shabab melakukan rekrutmen kelompok-kelompok sebaya di kedua kota kembar itu, menggunakan orang-orang yang sebelumnya meninggalkan Minnesota dan bergabung dengan organisasi itu di Somalia. Orang-orang ini yang merekrut teman-teman dan keluarga mereka di kedua kota kembar tersebut,” lanjut Folk.
Anders Folk mengatakan para penegak hukum dan warga Somalia yang moderat telah menurunkan pengaruh Al Shabab, tetapi kelompok itu masih berupaya menjangkau warga Somalia yang berisiko di Minnesota.
