Amerika Serikat dan Meksiko berencana untuk membentuk kelompok kerja terkait penyaringan investasi asing, yang bertujuan untuk melindungi diri dari ancaman keamanan nasional, ungkap Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Kamis (7/12).
Yellen dan Menteri Keuangan Meksiko Rogelio Ramirez de la O mencapai kesepakatan pada akhir kunjungan Yellen selama tiga hari di Mexico City, dalam upayanya untuk terus melanjutkan pertarungan melawan fentanil dan menjalin hubungan ekonomi yang lebih erat antara dua negara bertetangga di Amerika Utara itu.
“Kedua negara memperoleh keuntungan ketika bekerja sama untuk melawan investasi asing yang menunjukkan adanya risiko keamanan nasional,” kata Yellen dalam pernyataannya.
Pakta kesepakatan itu tidak menyebut secara khusus negara-negara atau kepentingan investasi tertentu. Tetapi Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), sebuah badan pemerintah yang menilai risiko-risiko investasi asing bagi keamanan nasional AS, belum lama ini telah mengamati TikTok, yang dimiliki oleh grup bisnis asal China, ByteDance.
Bulan ini, Washington juga mengajukan aturan baru terkait subsidi kendaraan listriknya, membatasi material yang oleh produsennya bisa diperoleh dari perusahaan-perusahaan China maupun yang lain, saat para pejabat menjelaskan tentang bagaimana sebuah perusahaan bisa disebut sebagai entitas asing yang harus menjadi perhatian.
“Kelompok kerja ini memahami fakta bahwa keamanan nasional AS terhubung dengan keamanan dari sekutu-sekutu dan mitra-mitra kita, termasuk tetangga kita di Amerika Utara,” kata Paul Rosen, Asisten Menteri Kementerian Keuangan untuk bidang keamanan investasi.
Dia juga mencatat keuntungan dari pemahaman umum tentang risiko keamanan nasional ketika menyangkut investasi asing.
Kelompok kerja tersebut diharapkan akan memiliki pertukaran informasi rutin tentang bagaimana penyaringan investasi bisa melindungi keamanan nasional dalam bentuk terbaiknya, tambah Kementerian Keuangan.
Kesepakatan antara AS dan Meksiko memperkenalkan aturan dari mekanisme kajian investasi yang efektif, khususnya menyangkut teknologi, infrastruktur penting dan data yang sensitif, kata kementerian keuangan AS.
CFIUS bekerja dengan pemerintah negara-negara di seluruh dunia untuk mencapai tujuannya membantu memperkuat sarana dalam penyaringan investasi asing.
Namun, kementerian keuangan juga menambahkan bahwa kedua negara terus menggalakkan iklim investasi yang terbuka di kawasan tersebut. [ns/lt]
Forum