Setelah gencatan senjata Suriah bulan Februari mulai menunjukkan tanda-tanda akan berantakan, Amerika dan Rusia telah mengumumkan rencana untuk berusaha memperkuat gencatan senjata setempat di provinsi pesisir Latakia serta Ghoula Timur di pinggiran Damaskus.
Para pejabat Amerika mengatakan hari Jumat (29/4) perpanjangan gencatan senjata di kedua daerah itu akan mulai berlaku tengah malam waktu Damaskus.
Pernyataan pemerintah Suriah mengatakan gencatan senjata itu akan mulai hari Sabtu dan berlangsung untuk 24 jam di Damaskus dan daerah Ghoula Timur. Pemerintah Suriah mengatakan pengaturan serupa di provinsi Latakia diperkirakan akan berlangsung 72 jam.
Sejauh ini, Sabtu (30/4), tidak ada laporan pertempuran serius di daerah itu.
Berita mengenai persetujuan baru itu datang setelah kira-kira 230 orang diyakini telah tewas dalam pertempuran antara pemerintah dan pemberontak dalam satu minggu ini di Aleppo, kota Suriah yang berpenduduk paling besar sebelum perang saudara pecah lima tahun lalu.
Di antara yang tewas adalah paling sedikit 50 orang di sebuah rumah sakit yang terkena serangan udara tadi malam.
“Dalam pandangan kami ini, pada dasarnya, adalah pembaharuan gencatan senjata dan mengusahakan kedua pihak berjanji mematuhi janji yang telah mereka berikan,” kata sekertaris pers Gedung Putih Josh Earnest.
Para pejabat Amerika mengatakan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov membicarakan rincian gagasan itu hari Jumat. Namun, para pejabat mengatakan pembicaraan mengenai pembaruan gencatan senjata telah berjalan beberapa lama.
Para pejabat mengatakan Amerika, Rusia, dan para anggota lain Kelompok 17-Negara Pendukung Internasional akan menggunakan pengaruh mereka terhadap rejim Suriah atau oposisi dalam usaha agar kedua pihak mematuhinya. [gp]